Banyak banget artikel mengulas tentang cara diet, bisa ditemukan di berbagai media online. Dulu saya getol mencari, dan mencoba praktek beberapa cara diet tetapi (nyatanya) gagal.
Bukan salah artikelnya sih, saya-nya saja yang kurang tekun dan kurang kuat niat. Gampang banget tergoda iman, diet yang baru beberapa hari enggan untuk dilanjutkan.
Teman-teman Kompasianer, mungkin juga mengalami kejadian semisal. Menjalankan diet hanya semangat di awal, kemudian dalam hitungan hari semangat itu langsung tumbang.
Aneka alasan (tepatnya pembelaan) dikemukakan, untuk membenarkan keputusan. Misalnya  "gemuk gak masalah yang penting bahagia", atau "gue nyaman dengan diri (tubuh gemuk) gue, so What?" dan "gue kalau kurus malah keliatan pucat" dan seterusnya.
Tenang Kompasianer, saya sedang membicarakan diri sendiri ( enam tahun lalu)---hehehe. Alasan-alasan itulah, yang saya jadikan dalih untuk menghentikan semangat diet.
Sehingga badan ini makin gemuk saja, hingga akhirnya saya jatuh sakit.Â
Rupanya sakit adalah cara Tuhan, menyadarkan bahwa saya sedang tidak baik-baik saja. Bahwa tubuh gemuk ini, ternyata yang menyebabkan saya sakit.
----- Â
Awal tahun 2000-an, di dunia kerjaan saya menghasilkan pendapatan lumayan. Â Sebagai bujang (bisa dibilang) lebih dari cukup, membuat saya mulai mengubah kebiasaan.
Akibat punya uang saya makan sesukanya, Â memilih menu disukai pula. Â Mau siang, sore, malam, kalau pengin nguyah ya saya tinggal membeli makanan.
Akibatnya lama-lama baju celana dipunyai mulai sesak, hati kecil ini berbisik bahwa saya musti memulai diet.Â