Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Belajar dari Kisah Nabi Berwajah Teduh, Diawali dan Diakhiri dengan Takwil

3 Mei 2021   16:54 Diperbarui: 4 Mei 2021   01:17 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Raja Mesir gelisah atas mimpi tujuh ekor sapi gemuk dimakan tujuh ekor sapi kurus , di lain hari mimpi tujuh bulir gandum hijau berganti tujuh bulir gandum kering. 

Seluruh peramal dari penjuru negeri dikumpulkan, tetapi tak bisa menjawab arti mimpi ini. Raja marah, oleh kuil ada yang dihukum dan jadadnya dihanyutkan sungai Nil.

Kedatangan Yusuf sebagai penakwil mimpi memberi jawabab, bahwa di Mesir akan datang tujuh tahun masa subur disusul tujuh tahun berikutnya masa paceklik. Maka penduduk musti berhemat, dengan menyimpan hasil panen dan makan seperlunya.

Di kemudian hari takwil mimpi terbukti, mempertemukan ayahanda dikasihi, mengangkat kepada derajad kemuliaan.

-------

Kisah Yusuf berawal dari takwil mimpi Yusuf (ditakwilkan Yakub), yang kemudian membawanya meniti beratnya menempuh jalan kenabian.

Yusuf geming dalam ketabahan dan keteguhan iman, melampaui beratnya goda dan coba. Meski yang dihadapi saudaranya sendiri, bendahara Mesir dan istrinya, para pendeta kuil dan tokoh yang terancam keberadaannya.

Dan semuanya (juga) diakhiri dengan takwil mimpi (mimpi Raja ditakwilkan Yusuf), kemudian mengangkatnya menapaki kemuliaan sebagai pembesar di Mesir.

Atas kegemilangan diraih, tak membuat Yusuf lupa diri. Beliau tak pernah makan sampai kenyang, ketika paceklik melanda tanda empati kepada rakyat.

Di atas singgasana kemuliaan, saat ayah ibu dan sebelas saudara datang bersujud kepadanya (tanda mimpinya terwujud). Tiada rasa benci, tiada keinginan membalas perlakuan saudaranya. Tetapi justru membuka pintu maaf seluas-luasnya, memeluk satu persatu saudara.

Zulaikah yang mengejar dan berusaha membuat nista Yusuf, dibalas dengan permaafan yang besar. Wanita bangsawan ini terbuka bobroknya, berubah renta dan hina. Yusuf membukakan setapak cahaya, Zulaikah melakukan pertobatan dan menempuh jalan suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun