Sang Raja Mesir gelisah atas mimpi tujuh ekor sapi gemuk dimakan tujuh ekor sapi kurus , di lain hari mimpi tujuh bulir gandum hijau berganti tujuh bulir gandum kering.Â
Seluruh peramal dari penjuru negeri dikumpulkan, tetapi tak bisa menjawab arti mimpi ini. Raja marah, oleh kuil ada yang dihukum dan jadadnya dihanyutkan sungai Nil.
Kedatangan Yusuf sebagai penakwil mimpi memberi jawabab, bahwa di Mesir akan datang tujuh tahun masa subur disusul tujuh tahun berikutnya masa paceklik. Maka penduduk musti berhemat, dengan menyimpan hasil panen dan makan seperlunya.
Di kemudian hari takwil mimpi terbukti, mempertemukan ayahanda dikasihi, mengangkat kepada derajad kemuliaan.
-------
Kisah Yusuf berawal dari takwil mimpi Yusuf (ditakwilkan Yakub), yang kemudian membawanya meniti beratnya menempuh jalan kenabian.
Yusuf geming dalam ketabahan dan keteguhan iman, melampaui beratnya goda dan coba. Meski yang dihadapi saudaranya sendiri, bendahara Mesir dan istrinya, para pendeta kuil dan tokoh yang terancam keberadaannya.
Dan semuanya (juga) diakhiri dengan takwil mimpi (mimpi Raja ditakwilkan Yusuf), kemudian mengangkatnya menapaki kemuliaan sebagai pembesar di Mesir.
Atas kegemilangan diraih, tak membuat Yusuf lupa diri. Beliau tak pernah makan sampai kenyang, ketika paceklik melanda tanda empati kepada rakyat.
Di atas singgasana kemuliaan, saat ayah ibu dan sebelas saudara datang bersujud kepadanya (tanda mimpinya terwujud). Tiada rasa benci, tiada keinginan membalas perlakuan saudaranya. Tetapi justru membuka pintu maaf seluas-luasnya, memeluk satu persatu saudara.
Zulaikah yang mengejar dan berusaha membuat nista Yusuf, dibalas dengan permaafan yang besar. Wanita bangsawan ini terbuka bobroknya, berubah renta dan hina. Yusuf membukakan setapak cahaya, Zulaikah melakukan pertobatan dan menempuh jalan suci.