Saya yakin, Kompasianer (terutama yang muslim) sudah tidak asing dengan surat  Al Baqarah. Surat kedua kitab suci Al Quran, merupakan surat panjang yang turun di Madinah. Surat Al Baqarah memiliki 286 ayat, tidak surat lain sepanjang ini di Quran.
Dan ada bagian ayat yang membahas puasa, secara khusus ditulis di ayat 183- 185. Saya pribadi mengenal dan (belajar) memahami ayat ini, setelah dibahas di banyak kajian. Pernah juga dicuplikkan di tayangan iklan, dari sebuah produk yang identik dengan kaum muslim.
Sangat mudah menemukan keberadaan surat Al Baqarah, kita bisa mendapati dan membacanya setelah surat Al Fatihah (surat pembuka dihapal di luar kepala). Tak hanya membahas puasa, masih banyak tema lain di surat ini.
----
"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
Dulu semasa kecil, saya membayangkan betapa beratnya puasa. Tidak makan dan minum, dari jelang adzan subuh sampai maghrib. Pasti badan lemes, ngantuk, badan lunglai, tidak bersemangat, kurang darah dan seterusnya.
Memang (sekilas) demikian adanya, untuk  usia anak-anak SD puasa seharian bukan hal yang ringan. Apalagi kalau siang hari langit sedang terik, bawaannya mager dan pikiran nakal ini membayangkan makanan kesukaan.
Tetapi ajiabnya, seberat apapun puasa bisa dijalankan. Buktinya  di umur 7 tahun kala itu, saya mulai belajar meski tertatih. Dengan penuh perjuangan, melampaui satu hari tanpa makan minum. Di lain sisi saya seolah tak percaya dan takjub, kok bisa menahan lapar dan haus sepanjang waktu itu.
Di hari berikutnya, (namanya anak-anak) tetap saja ada kenakalan yang khas. Diem-diem masuk kamar dan makan di siang bolong, keluar meneruskan puasa dengan sok lemes---hehehe. Pengalaman seru saat bocah, menjadi kenangan indah saat dikisahkan ulang.
Kemudian setelah jauh meninggalkan kanak-kanak, saya mendapati jawaban atas pertanyaan masa lalu. Kajian dari seorang Ustad membukakan pencerhan itu, dan Al Baqarah 183 menjadi salah satu surat favorit saya.
Kata "orang beriman" menjadi jawaban, iman mengandung unsur meyakini sehingga mengalirkan kekuatan untuk menjalani seberat apapun tantangan dihadapi.