So, kalau Kompasianer mendapati ibu hamil, dengan kelopak mata dan bibir pucat, nafsu makan berkurang, tampak lesu lemah, cepat lelah, sering pusing dan mata berkunang kunang. Kondisi demikian disebabkan anemia atau kurang darah.
Apabila tidak segera ditangani maka akibatnya cukup serius, berpotensi meningkatan resiko infeksi, pertumbuhan janin tidak optimal, bayi lahir premuatur dan pendarahan pasca melahirkan.
Cara meminimalisir anemia, (asal tahu ilmunya) menurut saya tidak terlalu sulit. Yaitu dengan mengonsumsi gizi harian yang seimbang dan lengkap. Jangan lupa pilih bahan pangan kaya zat gizi, untuk mengoptimalkan penyerapan zat.
Kompasianer, berikut makanan sumber zat besi. Makanan hewani (heme iron -- mudah diserap tubuh) adalah ; daging ayam, daging sapi, daging domba, hati ayam, hati sapi, hati domba, ikan salmon. Asupan dari nabati (non -- heme iron -- diproses dulu baru diserap tubuh) adalah ; Bayam, wortel, kangkung, Tempe, tahu, brocoli, asparagus, jamur, daun singkong, kecipir , kacang buncis.
Pada point ini saya ingat kebiasaan istri belanja makanan matang. Dia paling suka membeli sayur bayam, hati ayam, tempe atau tahu dimasak semur. Sejak anak-anak beranjak besar, istri mengaku tidak mengalami gejala kurang darah lagi- alhamdulillah.
Pesan dr. Diana, apabila gemar asupan yang didominasi non heme, pastikan dikonsumsi bersama unsur yang meningkatkan penyerapan zat besi.
Tetapi perlu diingat Kompasianer, pentingnya memperhatikan takaran makanan, karena sesuatu yang dilakukan secara berlebihan itu tidak baik. Pun asupan yang baik menjadi tidak baik apabila dikonsumsi secara berlebihan. So, makan sewajarnya dan bergizi seimbang.
Seperti program Isi Piringku untuk mengampayekan gizi seimbang dan gaya hidup sehat untuk anak usia 4- 6 tahun dengan melibatkan guru dan orangtua , Ayo Minum Air adalah program yang bertujuan agar masyarakat biasa minum 7 -- 8 gelas sehari. Adalah Warung Anak Sehat, mengedukasi ibu kantin untuk memilih dan menjual makanan sehat untuk anak-anak. GESID atau Generasi Sehat Indonesia, guna membangung kesadaran remaja tentang kesehatan dan pentingnya 1000 HPK ( Hari Pertama Kehidupan).
Dan program yang related dengan webinar saya ikuti kali ini, adalah "Aksi Cegah Stunting" bekerjasama dengan FKUI, Kementrian Desa dan Desa. Program ini berhasil menurunkan angka stunting sebesar 4,3 persen dalam 6 bulan. Serta program-program lain dari Danone yang sarat manfaat.