"Alhamdulillah senangnya... Buku2 dari @ketapels Sudah bisa di baca anak2 RB ** F**D***.
Terimakasih banyak..
Apa yang Kompasianer cari, begitu bangun tidur? Saya yakin sebagian besar jawabannya adalah Smartphone, ngaku yes--hehe. Kalau kalian menjawab iya, berarti kita sama gaes. TOS -- hehehe.
Biasanya begitu membuka HP selepas bangun tidur, langsung bermunculan notifikasi dari beberapa aplikasi yang ada di gawai. Kalau di handphone saya, paling banyak notif dari WhatsApp. Mengingat saya tergabung di beberapa WAGroup, mulai dari WAG Keluarga, Komunitas ini dan itu, alumni sekolah, sampai aneka WAG kerjaan.
Menyusul notifikasi lain dari email, kemudian mention atau komentar di Instagram feed dan IG Story, pun Twitter dan Facebook. Â Untuk medsos saya memegang dua akun, yaitu akun pribadi dan akun komunitas (Ketapels- Kompasianer Tangerang Selatan Plus).Â
Dan di suatu pagi, akun instagram komunitas saya pegang mendapat mention. Setelah dicek ternyata dari akun sebuah Rumah Baca yang berada di daerah Bogor. Dari caption yang saya baca, menyampaikan berita bahwa kiriman satu kardus buku sudah diterima. Melihat gambar yang dipost, memperlihatkan pengurus bersama anak-anak pengunjung Rumah Baca. Masing- masing membawa buku, sembari diangkat dan ditunjukkan ke kamera. Satu hal yang saya tangkap, adalah bahasa tubuh dan wajah dengan air muka berseri menandakan mereka bahagia.
Dan di pagi sebelum subuh itu, mendadak ada perasaan lain yang menyelinap di hati saya. Benak ini membayangkan anak-anak dan remaja, memenuhi Rumah Baca sibuk memilih dan membaca buku yang kami kirim.
"Untung ada JNE Trucking (JTR)," gumam saya dalam hati.

Pada awal Februari 2020, untuk sebuah keperluan saya melintasi pasar Ciputat. Â Persis di kolong flyover terdapat taman baca, saya melihat beberapa anak-anak usia tanggung sibuk membolak balik buku. Dari pemandangan itu terpantik ide, ingin membuat donasi buku melalui komunitas saya gawangi.
Sekira tiga pekan membuka untuk penerimaan buku, hasil didapat dan dikumpulkan menjadi satu kardus ukuran sedang. Namanya juga donasi sukarela, kami bersyukur berapapun jumlah buku didapat. Dan setelah koordinasi dengan pengurus taman baca, maka saya menyerahkan sumbangan donatur. Keesokan hari, kegiatan serah terima buku dipost di Instagram. Kemudian menyusul, publish artikel di Kompasiana. Hal demikian sangat penting, sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada donatur.
Selang beberapa hari, masuk DM (direct massage) di Instagram Komunitas. Sebuah pesan dari akun rumah baca, sedang membutuhkan untuk pengadaan buku. Karena sangat baru didirikan, maka buku genre apapun diterima termasuk peralatan (lemari atau rak buku).