Bagi Kompasianer penggemar kuliner, saya yakin pasti bisa membedakan Kepiting dan Rajungan.
Ada teman baik, bahkan bisa menjelaskan dengan detil sampai tekstur daging dan citarasanya.
Sementara saya, perlu belajar lebih keras tentang dua binatang (bahan olahan) yang sekilas mirip ini.
Saa bela-belain googling, dan bertanya sana sini termasuk ke beberapa Teman Ketapels.
Sampai akhirnya tercerahkan, ketika Ketapels bekerjasama dengan UMKM Dewi Home Crabs.
Pada pekan kedua bulan Oktober, Ketapels mengadakan Giveaway tentang Rajungan.
Salah satu peserta menjelaskan, bahwa rajungan mepunyai kaki lebih panjang dibanding Kepiting dan tidak tahan di darat.
Jawaban dari peserta lain menambahkan, Â bahwa keduanya memiliki persamaan, yaitu pada cara makan disruput dan sedot jadi ramai banget.
Saya yang (dari sananya) kurang suka kepiting, sudah membayangkan bagaimana repotnya menyesap daging dari dalam cangkang.
Saya termasuk kurang sabar, ketika sebelum makan musti menaklukkan cangkang kepiting yang keras itu (penilaian saya berlaku untuk rajungan).
Kalau ada hidangan seafood, biasanya saya menghindari kepiting atau sejenisnya (termasuk rajungan).