Bagi generasi seangkatan saya. Mungkin pernah merasakan hal yang saya alami. Atau mungkin, pernah kepikiran merunut kemudian menyambungkan dengan kejadian belakangan ini.
Tentang pandemi covid-19 , kemudian mengharuskan kita semua tinggal di rumah dan bekerja dari rumah.
Siapa yang mengira sebelumnya, gerak dan kegiatan menjadi terbatas. Kemudian seiring keadaan ini, ternyata tersedia solusi berupa internet.
Pikiran saya, tiba-tiba ditarik mundur ke awal tahun sembilan puluhan. Pada jaman tersebut, di kota kecil kelahiran saya, baru mendengar dan kenal yang namanya komputer (jenis desktop--- bisa jadi saya telat mengenalnya).
Tak berapa lama kemudian, di mana mana mulai dibuka kursus komputer. Dan mesin ketik manual, perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan.
Dulu, bisa ngetik pakai komputer, rasanya keren banget. Itupun sebelas jari, maksudnya pakai dua telunjuk (kanan dan kiri)---hehehe.
Sertifikat kursus komputer, bisa menjadi senjata ampuh untuk melamar pekerjaan. Dan dihargai serta dipandang takjub, menjadi jalan mulus diterima sebagai karyawan.
Kemudian jaman mulai bergerak, menjelang datangnya abad baru yaitu abad XXI . Pada perangkat komputer, saya mulai mendengar teknologi yang bernama internet. Bisa jadi, (lagi-lagi) saya telat mengetahui teknologi ini.
Saya yang kala itu, ngetik pakai komputer saja masih belum lancar. Akhirnya dibuat gagap teknologi. Masih terekam di ingatan, kalau ketemu dan kenalan dengan teman baru, yang ditanya adalah alamat email.
Rasanya keren dan kekinian banget, ketika punya email kala itu. Tingkat kepedean ini naik drastis, ketika memberikan alamat email.
Dan setelah teknologi sedemikian maju, handphone berubah menjadi smartphone. Selanjutnya, mulai  kemudian muncul online shop.
