Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Mudik, Siapa Takut!

5 April 2020   20:18 Diperbarui: 5 April 2020   20:32 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulang kampung, berpotensi terjadi persilangan virus dari kita (yang imunnya kuat) kepada kaum rentan (para sepuh) ada di desa.  Kita pasti tidak ingin , orangtua sakit gara-gara kecerobohan itu-dokpri

Ketika mendekati umur tigapuluh, barulah pasangan jiwa dinanti akhirnya ketemu juga. Tanpa berlama-lama, saya memberanikan diri bertemu calon mertua.

Jalan itu dimudahkan, saya diterima dengan baik oleh keluarga calon istri. Dan dilancarkan sampai ijab kabul diucapkan.

******

dokpri
dokpri
Setelah berkeluarga, mudik dan tidak mudik bukan masalah serius. Lebaran saya atur waktu bergantian, misalnya tahun ini pulang kampung, tahun berkutnya di rumah mertua.

Baru setelah ibu memasuki usia 70, saya selalu mengupayakan rutin pulang kampung meski tidak tepat pada hari H raya.

Seperti lebaran tahun lalu, saya dan keluarga mudik sepekan setelah sholat idul fitri ditunaikan. Jalanan sangat lengang dan lancar, harga tiket kereta berangsur normal.

Bahkan kami sempat mampir ke Surabaya, istri dan anak-anak ikut napak tilas ke tempat yang pernah disinggahi ayahnya.

Tidak Mudik, Siapa Takut !

Sejujurnya, sejak awal februari, saya sudah membeli tiket mudik lebaran tahun ini. Tiket pulang pergi sudah di kantong lengkap dengan nomor barcode. Siap dicetak, satu jam sebelum jadwal keberangkatan.

Rencana ini sudah saya sampaikan pada ibu, dan beliau sangat senang mendengarnya. Saya hapal kebiasaanya, yaitu menghitung hari secara mundur.

ibu - dokpri
ibu - dokpri
"Jadi, kurang 45 hari lagi kamu pulang yo," ujarnya sambil video call.

Perempuan sepuh ini, selalu saja merindukan kedatangan cucu-cucu yang beranjak besar. Setiap kali video call, tak pernah lewat minta melihat dua cucunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun