Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Merayakan Kehidupan Perkawinan di Buku "Cerita Sebelum Bercerai"

1 Maret 2020   19:37 Diperbarui: 1 Maret 2020   20:22 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianaer, jangan salah paham dulu yes. Memang sih buku karya Fahd Pahdepie ini, judulnya  "Cerita Sebelum Bercerai", tetapi isinya (sama sekali) bukan tentang perceraian.

Setelah membaca beberapa halaman, saya menyimpulkan, buku ini justru mengajak pembacanya untuk merayakan perkawinan.

Penulis buku yang sedianya berjudul "Nasehat Sebelum Bercerai", juga tidak berani menjamin. Bahwa setelah membaca bukunya, kemudian orang yang mula- mula hendak bercerai sontak mengurungkan.

Tetapi bukankah pada dasarnya, setiap orang (saya yakin) tidak ada yang mau bercerai dan tidak ada yang ingin kisah cinta dan rumah tangganya berantakan.

Kompasianer, pasti sepakat akan hal ini !

Gramedia Teras Kota, Minggu 23, Feb 2020. Langit cemerlang di BSD dan sekitarnya, di akhir pekan yang bermanfaat, sehingga langkah dua kaki ini menjadi lebih ringan.

Hari ini tiba waktu, Komunitas Ketapels (Kompasianer Tangerang Selatan Plus) memenuhi undangan peluncuran buku "Cerita Sebelum Bercerai".

Jujur, saya sendiri belum terlalu familiar dengan sosok si penulis. Dan berkat kekepoan saya, akhirnya bisa menemukan rekam jejak digital pria berusia 33 tahun ini.

Kebetulan di beberapa titik di lokasi strategis di seputaran Tangsel, saya mendapati wajah ayah dengan tiga buah hati ini terpampang di baliho ukuran sedang.

suasana Gramedia Teras Kota BSD- dokpri
suasana Gramedia Teras Kota BSD- dokpri
Fahd Pahdepie menikahi Rizqa di umur 23 tahun, kala itu sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji pas-pasan.  Dari sudut pandang pembaca pada umumnya, saya justru dibuat tertarik mengikuti kisah yang dimulai dari titik terendah.

Pada tahun kedua pernikahan, pasangan muda ini bisa membayar uang muka (sekira 70%) untuk membeli rumah. Uang pembayaran itu dari kantong istri, bonus dari sebuah proyek design interior.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun