Maka di awal pernikahan, ada yang disebut masa bulan madu. Bulan penuh keindahan, bagi pasangan suami istri baru sedang mereguk nikmatnya bahagia.
Kebahagiaan akan bertambah, ketika selang beberapa bulan di rahim sang istri mulai ada janin. (Lagi-lagi) Masalah kehamilan setiap pasangan tidaklah sama, masing-masing punya jalannya sendiri sendiri.
Ada yang diberi kemudahan, sehingga tak perlu waktu lama sperma berhasil membuahi ovum. Ada pula yang diuji dengan kesabaran, dan semua keadaan di luar kuasa manusia. Kita jangan mudah menilai, sesuatu yang sekiranya membuat orang lain tersinggung. (Jadi Please, jangan nyinyir ya).
Bagi saya, menikah adalah bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah diambil. Menikah adalah kata kerja, karena terkandung nilai ibadah di dalamnya.
Baca Juga : Menjadi Orangtua Lebih dari Sekedar Orang TuaÂ
Sementara seks adalah satu bagian saja, diantara banyak bagian dalam  kehidupan berumah tangga. Dalam hidup berumah tangga, ada kewajiban mencari nafkah berlangsung sepanjang hayat. Tugas sebagai orangtua, dalam peran keayahan untuk mendidik dan mengantarkan anak-anak hingga mandiri.
Ada tugas sosial bermasyarakat, bertetangga dan membawa diri di lingkungan dan begitu seterusnya. Banyak hal dikerjakan dalam menikah, dan tidak sekedar urusan seks belaka.
Hikmah tentang belajar mengelola ego, bersedia mengalah tanpa merasa kalah, mengorbankan kesenangan pribadi, serta hikmah tentang kearifan dan kedewasaan.
So, Menikah tidak hanya urusan Seks - Semoga bermanfaat !