"Ketika berada di titik nadir kehidupan, seseorang akan menggali pengalaman menyenangkan pernah dilalui, dijadikan cara untuk bangkit" Siti Syarifa, Founder Ayo Main
Saya pengin bertanya, siapa bisa menjamin, dirinya akan terus berada di titik atas dalam hidup. Bahwa sepanjang perjalanan hidup, dirinya akan selalu dinaungi keberuntungan.
Saya yakin tidak ada seorangpun bisa menjamin, bahkan orang terkaya dan tergenius sekalipun, (saya yakin) tidak pernah bisa menjamin, dirinya selalu berselimut kesenangan penuh sukacita.
Kalau kata orangtua dulu, hidup ibarat roda yang terus berputar, kadang ada di atas kadang di bawah, maka begitulah sunatullah berlaku. Selama kehidupan berjalan, dari jaman Nabi Adam sampai dunia ini selesai, akan terjadi pergantian antara sedih dan senang, duka dan gembira.
Dari beberapa buku saya baca, kewajiban kita manusia, adalah belajar dan menjalani segala pahit getir dan suka cita kehidupan dengan sikap ikhlas dan sebaik-baiknya. Agar selepas ujian  berlalu, maka kita bisa mengambil hikmah dan mendapatkan manfaat dari yang telah dijalani.
Output dari semua peristiwa yang dilalui, adalah belajar menjadi pribadi lebih tangguh, bijak dan arif dalam menghadapi warna-warni kehidupan selanjutnya. Saya meyakini, bahwa semua peristiwa yang ditakdirkan pada setiap orang, tidak ada hal lain kecuali demi kebaikan manusia itu sendiri.
-----
Ya, dalam satu fase kehidupan, kita akan disampaikan pada peran sebagai ayah atau ibu ( baca orangtua), Â sebuah tugas mulia, selain mengatasi urusan rumah tangga, di dalamnya terdapat tugas pengasuhan terhadap anak-anak. Merekalah (anak-anak), yang kelak akan meneruskan cita-cita orangtua yang belum tercapai, anak-anak akan menjadi pemegang tongkat estafet perjalanan orangtua.
Tugas pengasuhan tidak mudah tapi bisa dipelajari, berkontribusi terhadap tumbuh kembang anak-anak (terutama) dari sisi mental atau psikologis.