Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mewujudkan Inspirasi Nilai Ramadan dalam Kesalehan Sosial

7 Juni 2019   05:25 Diperbarui: 7 Juni 2019   05:28 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap habis  Ramadan - Hamba rindu lagi Ramadhan - Saat saat padat beribadah - Tak terhingga nilai mahalnya. 

Setiap habis Ramadan - Hamba cemas kalau tak sampai - Umur hamba di tahun depan - Berilah hamba kesempatan 

(Bimbo- Setiap Habis Ramadan)

Kangen , mendengar lagu-lagu Bimbo, lagu religi dari group musik legendaris ini, pada medio hingga tahun 90-an kerap diperdengarkan di televisi, radio maupun pusat keramaian. Group Bimbo dengan lirik- lirik yang menginspirasi (sebagian besar ditulis Taufik Ismail), karya musiknya rasanya tidak lekang ditelan jaman.

Untung sekarang eranya youtube, saya masih bisa mendengar dan menyaksikan ulang klip jadul tapi tetap menyentuh kalbu. Dan uniknya, lagu gorup asal kota kembang yang populer di rentang tahun 80-an ini, sampai sekarang tetap enak dinikmati dan tidak ketinggalan jaman. Menurut hemat saya, secara all package lagu ini sanggup menginspirasi.

------ 

Di awal bulan puasa, saya telah menetapkan pencapaian sepanjang Ramadan hendak diraih, sudah saya tuliskan sekaligus menjawab tantangan Samber Thr di awal Ramadan. Artikelnya ada di  Yuk Canangkan Harapan Ramadan, Jangan Sampai Bulannya Saja yang Puasa 

Bagaiamana, apakah target itu tercapai? Jawabnya, biarlah saya sendiri dan Tuhan yang tahu--hehehe. Tapi saya mengakui, betapa tidak mudah meraih target (padahal) ditetapkan sendiri, butuh ketekunan dan konsistensi, sementara manusia tempatnya lupa. Dan yang tidak kalah susahnya, adalah mempertahankan pencapaian telah diraih, butuh effort yang lebih berlipat dibandingkan pada saat meraihnya.

Tetapi manusia mahluk yang istimewa, diberi kemampuan untuk terus belajar, stamina (untuk belajar) ini setidaknya bisa dijadikan sarana untuk mempertahankan apa yang telah diraih. Lebih lagi, apa yang telah kita capai apabila ada kemanfaatan bisa dirasakan oleh orang lain, bisa menjadi alasan langgeng atas pencapaiannya itu.

Saya sangat terkesan dengan ulasan Gus Mus/ KH Mustofa Bisri, dalam buku yang pernah beliau tulis tentang konsep saleh ritual dan saleh sosial. Intinya saleh sosial itu pondasi (lebih ke diri sendiri), sedangkan saleh sosial adalah bagaimana mengaplikasikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun