Happy Fasting, Kompasiner's !! Hari ini kita masuk hari kedua bulan Ramadan 1440 Hijriah, bagaimana puasa hari pertama, semoga lancar dan tidak lemas ya. Pada artikel sebelumnya, Â saya membagi menu sahur saya, terdiri dari asupan yang direbus, buah jambu dan minuman seduhan kurma (sebut saja minuman kurma ya - artikel di SINI )
Ngomong-ngomong Kurma, buah khas Arab ini selalu identik dan menjadi buruan masyarakat Indonesia selama bulan suci Ramadan tiba. Kurma berlimpah ruah di pasaran, dengan berbagai merek dan kemasan, dijual di pasar tradisonal, pasar modern, mini market, supermarket dan lain sebagainya.
Bahkan ada yang berjualan dengan dijajakan di perempatan lampu merah, memasang harga relatif miring memakai patokan harga grosir. Subhanalloh, betapa kita sangat dimudahkan oleh jaman, tidak perlu pergi ke Arab Saudi untuk bisa mengonsumsi buah kurma.
Konon, Baginda Nabi Muhammad SAW, memberi tauladan, saat berbuka hanya minum seteguk air putih dan makan tiga butir kurma. Kita umat akhir jaman, Â sanggup nggak, mencontoh perilaku sederhana Nabi junjungan kita, menu berbuka beliau sangat sederhana dan mudah.
---------
Di beberapa tulisan (tema kesehatan) pernah publish di Kompasiana, beberapa kali saya menyebutkan nama yang menjadi inspirasi untuk diet. Adalah Desak Made Hughesia Dewi atau akrab disapa Dewi Hughes, presenter televisi yang pernah bersinar di awal tahun 2000-an. Hughes  dulu tak lepas dengan tubuh gemuknya (saya baca artikel sampai 151 kg), dalam sepuluh bulan berhasil turun menjadi 75 kg (sekarang bobotnya di bawah 70)
Perempuan kelahiran Bali ini, menggunakan metode Hypnotherapy temuannya dan menamakan programnya dengan diet kenyang. Diet kenyang adalah makan saat lapar, tapi yang dikonsumsi hanya real food (makanan sesungguhnya atau asli dari alam)
Gara-gara perubahan positif dialami Hughes inilah, saya mulai intens mengikuti vlog yang dibuat teamnya dan tak segan mempraktekkan. Sejauh ini (saya sudah praktek dari 2016, artinya jalan tiga tahun), saya bisa merasakan perubahan pada tubuh saya -- meski belakangan mulai naik sedikit.
Perubahan yang tampak, dulu saya punya jadwal rutin (dua minggu sekali) kerokan, kini sejak tiga tahun terakhir hanya beberapa kerokan hanya dalam setahun. Dulu kalau berkegiatan saya gampang capek, kalau jogging cepat ngos-ngosan, sekarang tubuh saya lebih fit dan nafas juga lebih panjang kalau dibuat jogging.Â
-----