Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Sungguh, Saya Bangga Menjadi Petugas KPPS!

18 April 2019   14:32 Diperbarui: 19 April 2019   05:30 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu seperti terhenti, semua mata tertuju pada saya dan ibu berdiri di dekat kotak suara, -- tik tok tik tok tik tok, suara jarum jam terdengar merdu. "Lanjut saja Pak, mohon diingat di kotak suara mana yang salah" jawab petugas Bawaslu. Kegiatan kembali normal seperti sedia kala.

Satu per satu warga datang memberikan hak suara, kami melayani dengan penuh sukacita, tidak ada yang kami beda-bedakan. Satu ibu kira-kira umur jelang delapan puluh tahun, terpaksa ditemani anaknya di balik bilik, dibantu membuka surat suara dan mencoblos.

Ada juga warga disamperin ke rumah (oleh satu petugas KPPS dan satu saksi Partai), karena sedang sakit dan tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Ada yang mengajak anak dan menangis di bilik, "mas tolong jagain cicit saya ya," seorang embah buyut menitip anak umur empat tahunan ke saya.

Lalu, bagaimana kami mencoblos? kebetulan saya dan beberapa petugas lain, mencoblos di TPS berbeda, jadi dibuat jadwal bergantian -- di atas jam 11 siang, setelah TPS agak sepi.

Bagaimana istirahatnya? untuk sementara jangan berpikir ngaso, kami bergantian pulang saat menunaikan shalat lima waktu.

Ngemil snack sembari mengurusi warga, makan siang dilakukan bergantian menunggu TPS sedikit lengang -- seperti jam shalat. Pada tengah hari, dua petugas kepolisian didampingi Pak RW mengunjungi TPS, memastikan kegiatan berlangsung aman dan lancar.

Pukul 13.00 lewat satu menit saja, TPS tidak menerima warga yang hendak memberikan suara -- aturan dari Bawaslu TPS tutup jam 13.00, kecuali warga yang sudah mendaftar sebelum jam 13.00.

penghitungan suara| Dokumentasi pribadi
penghitungan suara| Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Prosesi penghitungan suara, memakan waktu cukup panjang (sekira sampai jam 23.00), kami tetap bergantian pulang untuk shalat ashar dan magrib.

Nasi kotak disediakan panitia, kami (petugas KPPS) makan bersama saksi partai dan petugas Bawaslu (hal yang sama berlaku saat makan siang dan snacking). Sepanjang hari, kami saling bahu membahu pekerjaan, nyeletuk, dan bercanda sebagai cara mengalihkan penat dan kelelahan.

------

Tanpa terasa, kami sampai pada pergantian hari, pengisian formulir laporan ke Bawaslu, benar-benar menyita konsentrasi. Sementara tenaga sudah tinggal yang tersisa, kami musti mencocokan jumlah suara sah, suara tidak sah dan kartu tidak terpakai atau sisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun