Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temukan dan Genggam, Karena Setiap Diri Sejatinya Punya "Momentum"!

9 April 2019   11:19 Diperbarui: 9 April 2019   11:35 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber liriklagublogspot
sumber liriklagublogspot

Ari Lasso sendiri, setelah album Pandawa Lima (1997), hubungan dengan Dewa 19 mulai memburuk dan akhirnya keluar, posisinya sebagai vokalis diganti Once. Masa-masa keterpurukan pria kelahiran Madiun ini bukan tanpa sebab, salah satunya disebabkan Ari mulai mengonsumsi narkoba. Dan siapa nyana, tidak hanya Melly  momentum kebangkitan juga diraih Ari laso melalui duetnya yang simple tapi outstanding lewat lagu Jika.

------    

Novel Negeri 5 Menara ; Saya berani menyakini, Kompasianer pasti tidak asing dengan novel (sudah diadaptasi menjadi film) berjudul "Negeri 5 Menara" Roman karya Ahmad fuady diterbitkan Gramedia Pustaka Utama tahun 2009,  bercerita tentang kehidupan santri di Pondok Pesantren daerah Ponorogo Jawa Timur.

Ya, novel ini rupanya menjadi momentum Fuady, telah membawanya menjelajah ke berbagai negara diundang sebagai pembicara. Novel Negeri 5 Menara, telah dialih bahasakan ke beberapa bahasa, bahkan (menurut fuady) ada sekolah di Australia menjadikan novel ini bacaan wajib.

Fuady yang berlatar belakang santri, sebelumnya pernah menjalani profesi sebagai kontributor luar negeri (saat mengambil beasiswa) dan menjadi jurnalis majalah terkemuka. Jalan panjang dan ketekunan yang dijalani pria berdarah Sumatera Barat ini, sampai mempertemukannya pada momentum novel Negeri 5 Menara ini.

sumber bukubiru,com
sumber bukubiru,com

-----

Sekarang saya mau jujur, sesungguhnya ide artikel ini, adalah buah pertemuan saya dengan Fuady, di kelas menulis (dulu) pernah diadakan di kantor Kompasiana. Fuady pernah berujar, bahwa setiap kita sebenarnya punya momentum, tugas kita berupaya maksimal untuk menemukan momentul tersebut.

Kenapa novel Negeri 5 Menara bisa booming, menurut Fuady karena diterbitkan, dipasarkan dan dibaca masyarakat pada momentum yang pas. Jadi bukan karena penulisnya yang hebat, bukan semata karena ide ceritanya yang luar biasa, atau bukan karena (misal) design covernya menarik.

Masih menurut Fuady, sebanrnya banyak buku yang lebih bagus, banyak penulis lebih handal, lebih banyak lagi ide original bertebaran di kepala setiap orang. Masalahnya adalah, siapa yang bisa menemukan momentum itu, sehingga bisa menjadi titik kebangkitan bagi karya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun