Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pangling Penampilan Stasiun Cisauk, Terintegrasi dengan Pasar Modern dan Terminal Intermoda BSD City

28 Maret 2019   04:16 Diperbarui: 29 Maret 2019   04:03 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tergambarkan di benak saya, bagaimana hiruk pikuk dan semarak di Stasiun Cisauk,  pada lima atau sepuluh tahun mendatang. Millenials mendominasi, ada yang hangout ada yang meeting dengan kolega, membicarakan proyek sambil menikmati kopi ketika senja perlahan turun.

Ibu muda masih dengan baju kerja, sembari pulang menyempatkan mampir belanja ke pasar, membeli bahan makanan untuk dimasak buat makan malam.

Para ayah muda tak ketinggalan, berkaos oblong dan sepatu kets, memanfaatkan waktu senggang selepas kerja dengan olahraga di ruang terbuka di seputaran stasiun.  

Sore itu, sungguh saya dibuat betah dan merasa nyaman, berlama-lama di Stasiun Cisauk Tangerang- Banten. Melihat bangunan megah dan keren, memiliki fasilitas lengkap, dan kini teritengrasi dengan Pasar Modern Intermoda dan Terminal Intermoda BSD -- kurang apa coba.

Setelah keluar dari pintu tap, saya disambut petunjuk arah, niscaya memudahkan pengunjung menuju tempat diinginkan. Kebetulan saya datang dan janjian bersama empat teman lainnya, dan satu diantara kami ternyata belum menunaikan sholat ashar.

Tempat ibadah kaum muslim di Stasiun Cisauk, berada di lokasi sangat strategis, disediakan sajadah, mukena, sarung serta ruangan bersih dan lega, tempat wudhu terpisah untuk ikhwan dan akhwat.

Mushola di stasiun Cisauk-dokpri
Mushola di stasiun Cisauk-dokpri

Sungguh sangat kontras, apabila dibandingkan dengan mushola sempit dan pengap yang biasa saya (atau anda) temui di beberapa lokasi publik seperti gedung perkantoran dan atau mall

Mushola di Stasiun Cisauk sungguh berbeda, bersebelahan persis dengan ruang ibu menyusui, ruang P3K dan toilet, tak jauh dari loket pembelian tiket kereta.

Di seberang loket, terdapat fasilitas lift untuk pengunjung prioritas (ibu hamil, ibu menyusui, ibu dengan balita, orang tua dan penyandang disabilitas), serta tangga jalan atau escalator.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Stasiun Cisauk memiliki luas 11.440 meter persegi, adalah satu dari tiga stasiun yang ada di BSD City (selain Rawa Buntu dan Serpong), termasuk di bawah naungan daerah operasi I Jakarta.

Tampil dengan design berkonsep futuristik, memiliki dua lantai dan sanggup menampung sampai 20ribu pergerakan penumpang setiap hari.

Stasiun yang berada di atas ketinggian + 33 meter ini, memiliki dua jalur kereta, yaitu arah Jakarta- Tanah Abang dan arah Rangkasbitung- Maja.

Dulunya adalah stasiun kelas tiga (stasiun kecil), kemudian dielektrifikasi pada tahun 2009 dan selesai direnovasi besar-besaran pada awal tahun 2019.

Yeaay di Stasiun Cisauk -dokpri
Yeaay di Stasiun Cisauk -dokpri

Tidak hanya di dalam stasiun saja yang keren, ketika saya turun dan melihat dari luar, ternyata penampilannya secara keseluruhan memang luar biasa dan berbeda dengan stasiun kereta lain pernah saya jumpa.

Di pelataran yang luas, tersedia tempat parkir kapasitas besar, untuk mobil dan motor para anker (anak kereta) yang ingin melanjutkan perjalanan dengan kereta.

----

"Ngopi yuk" ajak seorang teman

Siapa sangka, ajakan ngopi ini, bisa menjadi alasan bagi saya untuk menyusuri jembatan penghubung  atau bridge walk sepanjang 350 meter.

Bride walk ini, sekaligus berfungsi sebagai akses atau penghubung Stasiun Cisauk dengan Terminal Intermoda dan Pasar modern Intermoda BSD City.

bridge walk - koleksi pribadi
bridge walk - koleksi pribadi

O'ya, di sepanjang jembatan penghubung saya bisa menyaksikan lapak-lapak dengan rolling door  masih terkunci, beberapa sudah ada penyewanya dan menjual snack dan minuman.

Di beberapa titik disediakan bangku dengan design unik, serta beberapa akses tangga manual menuju lokasi parkir mobil dan roda dua.

Di terminal intermoda, pengguna commuter line bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan BSD Link, layanan shuttle bus tidak berbayar (alias gratis) yang disediakan oleh Sinar mas Land.

Dengan shuttle bus ini, penumpang bisa menjangkau halte di AEON Mall, ICE, The Breeze yang merupakan lokasi strategis di BSD City.

di bridge walk- dokpri
di bridge walk- dokpri

Bayangkan betapa hemat dan praktisnya, apabila ada seorang pekerja di AEON yang tinggal (misal) di daerah Rangkasbitung. Setelah turun dari Commuter line di Stasiun Cisauk, cukup berjalan kaki menuju Terminal Intermoda, nyambung dengan shuttle bus tanpa bayar -- pasti senang dong.

Di kawasan Intermoda BSD City, akan dibangun hunian vertikal/ apartmen, hal ini melengkapi persyaratan sebagai kawasan dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) merupakan konsep yang kali pertama diterapkan di Indonesia.

di Terminal Intermoda, tampak shuttle bus BSD Link -dokpri
di Terminal Intermoda, tampak shuttle bus BSD Link -dokpri
"Kita ngopi di situ saja yuk" ajak teman sambil menunjuk ke sebuah coffe shop.

Ketika langkah saya sampai di ujung bridge walk, di Terminal Intermoda tampak ada dua bus warna orange ngetem, menanti penumpang yang siap menggunakan jasanya.

Terminal terhubung dengan Pasar Modern Intermoda BSD City, yang dilengkapi ruko (sebagian sudah terisi) dan pasar basah. Kawasan Intermoda BSD City, berdiri di atas lahan 25 hektare, diyakini akan menjadi tempat perputaran dan kegiatan ekonomi yang signifikan.

Pasar Modern Intermoda - dokpri
Pasar Modern Intermoda - dokpri
-----

Tanpa terasa hari beranjak gelap, setelah urusan selesai saya pamit dan segera kembali ke dalam stasiun tanpa gegas. Sungguh kegiatan yang praktis dan menyenangkan, pasalnya semua bisa dilakukan di satu lokasi tetapi sudah mengcover semua kebutuhan.

Ngopi dulu - dok Dede Aryanto
Ngopi dulu - dok Dede Aryanto

Ya, saya bisa meeting, kemudian disela obrolan terdengar adzan tak kesulitan mendapatkan mushola, juga tak perlu kawatir ketinggalan kereta untuk pulang ( tentunya menyesuaikan jadwal sampai larut)

Saya yakin, lima atau sepuluh tahun yang akan datang, akan lahir peradaban baru dimulai dari stasiun Cisauk yang akan diadopsi di lokasi lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun