Kala itu masa berjaya atlet Susi Susanti, Alan Budi kusuma, Icuk Sugiarto, Minarti Timur, Ivana Lie dan masih banyak atlet bulutangkis lainnya. Atlet bulutangkis kebanggan Indonesia, berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.Setelah puluhan tahun berselang, tidak disangka saya bisa menyaksikan secara langsung, pertandingan olah raga favorit.
Set pertama dimulai, sepanjang pertandingan benar-benar penuh kejutan. Gregoria berhasil menaklukkan Akane Yamaguchi, pemain tunggal putri asal Jepang yang menjadi peringkat ke-2 dunia. Meski angka tidak terpaut jauh, dara kelahiran Wonogiri Jawa Tengah, memimpin pertandingan dengan skor 21-16.
Greogoria Mariska Tunjung, tampil pada partai pertama. Perjuangan menghadapi Akane, tentu bukan hal yang mudah. Permainan Akane cukup tangguh, bisa mengembalikan pukulan shutlechock dari semua sudut lapangan.
Masuk pertandingan set kedua, pertandingan berlangsung cukup alot. Kejar mengejar angka terjadi, Gregoria dan Akane beberapa kali sempat terjatuh. Supporter tidak mau tinggal diam, melihat jagoannya berusaha begitu keras.Sontak terdengar kata "HUU' saat lawan menerima umpan, kemudian berganti "HAAAA," ketika sang jagoan membalas umpan.
Meski hanya  beda huruf akhir "U" dan "A" saja, tapi maknannya sangat jauh dan berkebalikan -- hehehe. Teman yang duduk di bangku sebelah berbisik, jahat ya niatan supporter jatuhin mental orang --hahaha
Saya yang ikut teriak-teriak, suara sampai serak dan tenggorokan kering. Sepanjang putaran kedua pertandingan, riuh supporter tidak habis-habis menyemangati. Saya ikut gemes ketika jagoan tertahan point, atau jatuh dan kepleset mengejar shutlechock. Apalagi ketika Akane pontang panting, tetapi bisa mengembalikan umpan, saya langsung diselimuti perasaan kesal -- hehehe.
Set ketiga menjadi penentuan, saya memilih tidak ikut bersorak sorai. Tenggorokan saya protes, akibat terlalu semangat berteriak. Tapi dukungan supporter lain tak terbendung, tidak mau kecolongan pada set penentuan.
"Garuda di dadaku, Garuda Kebanggaanku, Ku yakin hari ini pasti menang" lagu heroik yang sudah familiar dikumandangkan.
Gregoria-pun tampak all out, bermain lebih maksimal mengerahkan kemampuan. Jatuh bangkit, jatuh dan bangkit lagi, sebagai bukti mengerahkan segenap upaya.