Langit-langit Istora Senayan pecah, menampung sorak sorai dari para supporter. Perpaduan suara  penonton dengan tepokan supporter balloon, membuat irama bertempo cepat menggema. Riuh rendah suara dukungan, memompa semangat atlet sedang bertanding.
Siang itu, saya berada di kursi tribun C Istora Senayan Jakarta. Tempat yang sama, biasa saya datangi pada gelaran pameran buku tahunan. Belum juga jenak duduk, teriakan terdengar seragam dan serentak. "IN-DO-NE-SIA - dug dug dug dug dug - IN-DO-NE-SIA -- dug dug dug dug dug."
Kompasianer pasti sudah tahu, atlet mana yang tengah disemangati. Â Kata Indonesia, diucapkan dalam satu ketukan yang sama. Sementara "dug dug dug dug dug," keluar dari dua supporter ballon yang ditepokkan.
Dukungan masyarakat untuk Atlet Indonesia, sangat bisa dilakukan dengan aneka cara. Saya pernah hadir di acara "Sejuta Dukungan Untuk Indonesia", diadakan oleh Sinar Mas melalui Sinar Dunia (SiDU). Kegiatan keren ini, mengajak anak-anak SD menuliskan surat dukungan bagi atlet Indonesia.
Pesan melalui tulisan dikumpulkan, kemudian disalurkan oleh SiDU kepada atlet yang berlaga di Asian Games 2018. Pada saat acara hadir pebasket Vincent, menyatakan kebanggaannya mendapat dukungan dari adik-adik SD. Semangat berlaga di U 23 three on three mengganda, bertekad mempersembahkan terbaik bagi bangsa.
Ada juga dinding harapan dari SiDU, siapapun bisa menuliskan harapan untuk atlet Indonesia. Tak ketinggalan Menpora Imam Nahrawi, turut menuliskan harapan bagi pahlawan olahraga kebanggaan.
"IN-DO-NE-SIA - dug dug dug dug dug - IN-DO-NE-SIA -- dug dug dug dug dug." Suasana di Istora Senayan Jakarta semakin panas, ratusan penonton menggemakan kalimat mengalirkan energi. Tak ada lelah dan putusnya, nyaris di sepanjang pertandingan berlangsung. Saya pribadi merasakan, seketika itu bertumbuh semangat dan rasa cinta tanah air yang mendalam.
Kejadian pekan lalu, tidak saya lupakan seumur hidup. Berkesempatan menyaksikan secara langsung, laga semifinal cabang olahraga bulutangkis tunggal beregu putri, di ajang bergengsi Asian Games 2018.
Menjadi saksi perjuangan Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) vs  Akane Yamaguchi (Jepang). Anda pasti bisa menebak, suporter siapa yang lebih banyak datang dan teriakannya mendominasi selama pertandingan.
Berada di tengah pertandingan megah, mengingatkan saya semasa kecil di desa kecil pelosok Jawa Timur. Pada era 80 -- 90 an, saya kerap menyaksikan pertandingan bulutangkis melalui televisi hitam putih ukuran 14 inch.