Sudah terbayang, bagaimana keseruan akan dilewati. Janjian dengan sesama Kompasianers, tak lupa bersepakat membawa ini dan itu.
Benar  dugaan saya, begitu masuk gerbang Kompasianival 2017 keseruan langsung  terasa. Gengs Kompasianer yang masih kuliah, teriak memanggil nama saya.  Adalah Egi dan Zaidi (biasanya ada Fawwas yang sedang absen) serta  teman sekampus lainnya, duduk di kursi bagian depan, tampak menyimak  narasumber di atas panggung.
Bergeser ke bagian tengah, ketemu dokter Posma, Babeh Helmi, Pak Yon bayu, Bang Boris (baru sekali kopdar), Mbak Maria Margaretha, Mbak Afriska Ambarita, Mas Adica Wirawan, Bro Andri dan seterusnya.
Mbak Indah Noing yang baik hati, setiap event kompasianival selalu konsisten dengan pesta rujak buahnya (kereeen). Pada Kompasianival 2017, rujak mbak Indah terlihat semakin spesial. Buah mangganya out of the box, rujak yang biasanya memakai mangga setengah matang, kali ini rujak ala Kompasianival memakai mangga matang.
Mas Reno dengan rujak serutnya yang segar, sebagai pelipur lara, Kompasianer yang tidak kebagian rujak buah mbak Indah. Â Miss Nangkring Jeng Tamitha, matur suwun kopine nggih. Saya sendiri bawa gedhang alias pisang, sahabat saya yang jahil boz madyang (Rahab Ganendra), dengan penuh maaf gak kebagian (syukurin). Beliaunya terlalu sibuk madyang, datangnya (sangat) telat jadi gedhangnya keburu habis.
Tak lupa saya ucapkan selamat, pada teman-teman Kompasianer yang membawa pulang trophy Kompasiana Award 2017.
Lifetime Achievement ; Andrew Darwis