Balik mendapatkan perhatian, dari buah hati memompa semangat juang. Mendapat timbal balik dari istri, dengan pengabdian tak kalah luar biasa.
“Ayah dimana, kakak sudah selesai makan”,
Chat seperti ini mungkin pernah anda terima, dari anak kesayangan bertanya keberadaan ayahnya. Mungkin terkesan sepele, tapi dibalik sebuah pesan menurut saya meyiratkan banyak hal.
Bagi ayah yang berlaku kasar, mustahil mendapat chatting seperti itu dari anaknya. Ayah tanpa tempat di hati anaknya, tak mungkin mendapat persembahan perhatian.
Beberapa kali saya melihat, ayah muda naik motor dengan balita digendongan. Ada juga ditengah waktu istirahat, ayah menyuapi buah hati tercinta. Ayah dan anak lelaki bercanda, layaknya dua sahabat melepas tawa bersama.
Mungkin ayah ayah perhatian, perbandingan jumlahnya tak seberapa. Namun dari merekalah, inspirasi peran keayahan terpertahankan. Mereka ibarat pejuang kehidupan, yang berusaha mempersembahkan terbaik yang dia miliki.
Para ayah dan calon ayah, mari kita masuk dalam barisan yang sedikit ini. Menjadi lelaki yang terus berusaha, mempersembahkan sikap terbaik pada istri (juga anak-anak). Memanfaatkan setiap kebersamaan, dengan sebaiknya perilaku dan perhatian. –salam-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H