Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT 59 Th Pertamina Sulap Pohon Mangrove di Pesisir Indramayu

12 Desember 2016   06:41 Diperbarui: 13 Desember 2016   04:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ibu Dr.Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. dalam sambutannya di HUT 59 th Pertamina -dokpri

Dini hari kami sampai kota tujuan, setelah perjalanan melelahkan tapi menyenangkan terlampaui. Menempuh enam jam jalan darat dari Jakarta, untuk sampai di daerah Indramayu. Bagi saya ini bukan daerah asing, setiap mudik ke Jawa Timur via jalur darat selalu melalui kota di pesisir pantai ini. Namun kali ini tak sekedar singgah, melainkan merasakan suasana dan menghirup udara daerah pesisir di Desa Karang Song Indramayu Jawa Barat.

Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 59 Pertamina, Kompasianers diajak menjadi saksi acara pembersihan pantai. Sungguh kegiatan yang luar biasa, memiliki dampak nyata bagi masyarakat sekitar pantai. Kegiatan pembersihan pantai digelar pada hari yang sama, di 5 wilayah berbeda yaitu Tanjung Uban - Kep. Riau, Karang Song - Indramayu Jawa Barat, Cilacap Jawa Tengah, Banyuwangi Jawa Timur dan Balikpapan Kalimatan Timur.

Sementara Pantai Karangsong kec. Indramayu Kabupaten Indramayu, menjadi jujugan kami sekaligus tempat acara puncak.

Semalam baru saja hujan turun, tak mengherankan kalau tanah sekitar pantai becek. Suasana panas dan bau khas pantai terasa, begitu kaki ini menjejak di pesisir. Namun sedikitpun tak menyurutkan semangat, memeriahkan acara HUT Pertamina ke 59 th yang luar biasa.

Tahukah Kompasianers?

Dari pohon mangrove yang tumbuh di daerah pesisir, ternyata bisa disulap menjadi aneka produk. Bisa diolah menjadi  aneka makanan, seperti kecap, peyek, dodol, minuman olahan mangroe, syrup, cokelat, tape, dan masih banyak lainnya. Kalau upaya pemberdayaan masyarakat sekitar pantai secara masif dioptimalkan, niscaya kesejahteraan akan dirasakan.

Produk makanan olahan Pohon Mangroe -dokpi
Produk makanan olahan Pohon Mangroe -dokpi
Indonesia adalah negara dengan wilayah pantai yang luas, banyak negara lain yang tidak punya pantai. Sekitar 90 KM garis pantai dimiliki Indonesia, bisa dijadikan untuk kegiatan Pariwisata, Perikanan dan kegiatan lain yang bermanfaat untuk masyarakat. Sayangnya masih kita saksikan, sampai saat ini pantai-pantai di Indoneisa belum dijaga dengan baik. Masih banyak limbah yang belum diolah, sehingga keberadaanya mengotori dan mengurangi keindahan pantai.

"Pertamina mempunyai komitmen, mmemberi pengajaran masyarakat sekitar pantai. Agar peduli dengan pantai, bisa memanfaatkan untuk pertumbuhan perekonomian," Ujar Bapak Syamsu AlamSelaku Direktur Hulu Petamina pada saat memberi sambutan.

Kegiatan pembersihan pantai, melibatkan Pemda dan Masyarakat yang hidup di sekitar garis pantai. Semua program yang digulirkan, akan dipantau dan dikontrol agar dapat berjalan dengan baik. Program yang berhasil dijalankan dengan bagus, Pertamina akan memberi reward bagi pelaksananya.

Sementara pada kesempatan istimewa, hadir  juga Ibu Hj. Anna Sophanah selaku Bupati Indramayu. "mewakili pribadi, Pemerintah Daerah dan Masyarakat Indramayu. Mengucapkan selamat Ulang Tahun Pertamina ke 59 tahun, sebagai perusahaan besar diakui telah memberi kontribusi pada kabupaten Indramayu" kata Ibu Hj Anna Sophanah.

Melalui kegiatan CSR Pertamina yang telah dilakukan, sebagai bukti besarnya kepedulian terhadap daerah pesisir pantai. Agar bantuan tidak tumpang tindih, perlu dilakukan koordinasi antara Pertamina dan Pemda.

Perlu diakui saat ini  masih rendah rendah kesadaran masyarakat, terutama pada kebersihan pantai. Secara khusus Bupati mengajak seluruh masyarakat sekitar pantai, untuk bersama menjaga kebersihan pantai. Pada saatnya kelak, generasi akan datang menikmati hasilnya.

Hadir memberi sambutan, Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ibu Dr.Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.

Dalam sambutannya Bu Mentri menyampaikan, Pemerintah Pusat sedang memikirkan dan mengambil langkah, demi kemajuan masyarakat yang ada di ujung wilayah termasuk daerah pesisir. Dari sisi lingkungan wilayah pesisir punya 3 zona. yaitu Pantai, Laut, dasar laut atau lepas pantai. Dalam ekosistem pesisir dan laut, dikenal ada Terumbu Karang, Mangrove, Padang Lamun. Pelabuhan, industri Pergerakan Air, produksi, Perikanan, Rumput Laut, dan Layanan Wisata.

Doumentasi Pribadi
Doumentasi Pribadi
Bu Mentri sedang meninjau lahan tumbuh pohon Mangroe -dokpri
Bu Mentri sedang meninjau lahan tumbuh pohon Mangroe -dokpri
Pada konteks nasional bicara wilayah pesisir laut, dikenal alur laut kepulauan. Dari sisi keamanan dan kedaulatan negara, ada pulau pulau wilayah terluar, ada Tata Pelabuhan Laut Nasional, ada Kawasan Konservasi, Lingkungan Pantai Laut, Terumbu Karang, Mangrove, Perikanan dan sebagainya. Hampir 70% rakyat tinggal di wilayah pesisir, sehingga menjadi tantangan tersendiri. Wilayah pesisir menjadi pusat untuk kehidupan dan pemukiman, diprediksi tahun 2020 ke atas jumlah penduduk pesisir  meningkat dua atau tiga kali lipat.

Sumber daya yang ada harus dijaga dan dikelola, karena akan berpengaruh pada habitat ikan. Dalam skala lebih besar ada industri yang musti ditahan, supaya tidak terus-terusan dan menggerus aktivitas masyarakat. Pendekatan dan pengelolaan masyarakat pesisir pantai, harus terintegrasi dengan tujuan jangka panjang tidak untuk sekarang saja.

Upaya Pertamina dalam mengelola bisnis minyak, harus memperhitungkan dan mengedepankan aspek konservasi. Dalam pengelolaan terpadu, dibutuhkan perencanaan yang baik. Lebih penting adalah penyebaran informasi, pendekatan multi disiplin serta pengelolaan kepentingan berbagai penggunanan di wilayah pesisir.

Faktor yang krusial untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir, adalah dukungan masyarakat, kepemimpinan yang kuat, dan leadership bagi tokoh di wilayah. Satu lagi adalah kolaborasi, dalam hal ini Pertamina, Pemda dan Pemerintah Pusat.Sebagai centre mangroe, wilayah pesisir di Karangsong Indramayu sangat penting bagi Jawa Barat, bagi Indoneisa dan dunia.

Pemecahan rekor Muri, 1000 orang minum syirup mangroe -dokpri
Pemecahan rekor Muri, 1000 orang minum syirup mangroe -dokpri
Pada saat yang sama dipecahkan rekor Muri, yaitu seribu peserta minum olahan pohon mangrove/ syrup Mangrove.

Acara semakin menarik, saat Kompasianers diajak menyeberangi pantai menuju kawasan pohon mangroe. Memakai perahu kecil kapasitas sepuluh orang, akhirnya kami menjangkau tujuan.  Sungguh Indonesia memang kaya raya, kalau tidak diolah dan dioptimalkan akan mubadzir.

Pantai Karang Song yang indah, dengan pohon Mangrove yang tumbuh disekitarnya. Hanya dengan sentuhan tangan-tangan kreatif, niscaya akan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Peran setiap individu dalam masyarakat sangat penting, terlebih kesadaran menjaga dan mengelola lingkungan dengan sebaik-baiknya. Kalau setiap orang sadar dengan pemberdayaan, bukan mustahil hasilnya dirasakan sendiri. -salam-

Pantai Karang Song Indramayu -dokpri
Pantai Karang Song Indramayu -dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun