Hari Sabtu 11/7 2015, Komik menggelar Nobar dua kali pertunjukkan film Thailand "Joe Hua Tang Mo". Show pertama sekitar jam 13.00, di Cinema XX FX Sudirman. Kemudian Show kedua pada jam 16.00. bertempat di Blitz Megaplex - Grand Indonesia.
Kebetulan bertepatan dengan bulan Puasa, maka saya memilih show pertama. Pertimbangannya sangat jelas, yaitu saat berbuka puasa bisa berkumpul bersama keluarga. Kedua pertimbangan posisi FX Sudirman, dari rumah relatif lebih dekat dibanding lokasi kedua. Kalaupun macet tidak terlalu panjang, dibanding lalu lintas dari jakarta Pusat menuju rumah di Tangsel.
Setelah mengirim email pendaftaran, akhirnya admin meluluskan niat saya bergabung Nobar di FX Sudirman. Babeh Helmi koordinator acara Nobar, memberi nomor yang bisa dihubungi. Sehingga memudahkan kami berkoordinasi, sampai saya dipertemukan dengan PIC yang tepat. Lelaki berwajah oriental memberi selembar ticket, sekaligus kupon berselfie yang hendak diundi. Beberapa pengunjung mendekati standing banner, bergambar bintang utama Joe Hua Tang Mo. Saya tak mau ketinggalan ikut serta, kemudian diuplod lewat instagram. Pemenang nanti dinyatakan syah, kalau saat keluar namanya bisa menunjukkan foto selfi di IG. dan mention akun @JoeHuaTangMo_jakarta.
Satu jam sebelum acara Nobar dimulai, suasana terasa mulai gaduh. Ruangan dipenuhi dengan remaja usia belasan, di tangan mereka menenteng pernak-pernik sang idola. Menilik dari penampilan dan perawakan, kira-kira masih duduk di bangku SMP atau awal SMA. Poster Kao Jirayu bintang utama Joe Hua Tang Mo, terasa mendominasi lt 6 Plaza FX.
Satu maskot topeng kepala utuh berwajah sang bintang, terlihat mondar-mandir. Menjadi sasaran berfoto para fans, sembari membawa poster dan tulisan. Crew dari sponsor acara Nobar, bergeras tak mau kehilangan moment. Satu reporter dan cameraman, mendekati fans Kao Jirayu siap mengadakan wawancara.
"KAO JIRAYU, KESANA"teriak suara dari belakang
Gerombolan gadis yang semula focus ke camera, mendadak serentak menengok ke belakang. tanpa dikomando dengan cepat bergeser posisi, menuju dinding pembatas yang terbuat dari kaca. Jejak langkah telapak kaki yang seragam, menghasilkan suara "BRUK-BRUK-BRUK" di atas permukaan lantai.