[caption id="attachment_378520" align="aligncenter" width="614" caption="Lukisan Basoeki Abdullah (dokpri)"][/caption]
Pada 5 November 1993 maestro lukis kenamaan Basoeki Abdullah berpulang,sepeninggal almarhum ada wasiat yang ditinggalkan pada ahli waris. Terkait dengan kediaman, lukisan dan koleksi pribadi berupa benda/ barang seni, agar dihibahkan kepada pemerintah. Maka pada 1995 penyerahan hibah dilakukan oleh ahli waris almarhum, yaitu Saraswati Kowenhouven, Cicilia Sidhawati dan Nataya Narerat, kepada Mendikbud diwakili oleh A. Irvan Masduki,SH Kabiro Humas dan Hukum saat itu. Kemudian tahun 1998 rumah sang maestro (almarhum) direnovasi, untuk kemudian difungsikan sebagai museum. Menyusul pada tahun 2001 Museum Basoeki Abdullah dibuka untuk umum, saat itu peresmian dilakukan oleh I Gede Ardika Mentri Negara Kebudayaan dan Pariwisata.
Kalau rekan K-ers berekesempatan melintas di daerah fatmawati Cilandak, tak ada salahnya mengunjungi Museum Basoeki Abdullah. Tepatnya di jalan keuangan 19 Cilandak Barat jakarta Selatan, K-ers akan menjumpai bangunan yang berdiri cukup elegan. Bangunan dua lantai di atas tanah seluas 440 meter persegi ini, menyimpan barang / benda seni bernilai tinggi.
[caption id="attachment_378521" align="aligncenter" width="617" caption="Tiket Museum (dokpri)"]
Dengan harga tiket yang sangat murah (duaribu rupiah) kita bisa menikmati lukisan bernilai, tentu saja barang/ benda koleksi lain berupa patung, wayang, buku buku, dan cinderamata. Ketika saya mengunjungi museum ini saya tak menyangka, hanya dengan harga tiket yang setara dengan bayar parkir. Pada saat pamitan pulang, pengelola museum memberi souvenir berupa tiga buku tebal sebagai oleh oleh. Pak Fadil sang petugas yang ramah, dengan sigap memandu tamu yang mengunjungi museum basoeki Abdullah.
Penataan ruangan museum oelh pengelola sangat sistematis, untuk memudahkan pengunjung dibagi menjadi tiga bagian
Ruang Pengenalan/ uang tamu sang pelukis dijelaskan riwayat pelukis basoeki Abdullah berupa teks informasi yang didukung foto foto kegiatan almarhum. Menurut Pak Fadil(pemandu) ruang ini dipertahankan keasliannya, perabot dan penataannya.
[caption id="attachment_378523" align="aligncenter" width="640" caption="Kamar Pribadi (dokpri)"]
Ruang memorial disajikan koleksi benda yang berkaitan dengan almarhum semasa hidup, berupa ruang tidur, meja kecil di kamar tidur, lampu, lemari, kursi yang semua berada di ruang tidur. Tempat tidur dan segala yang ada diruangan ini juga dipertahankan keasliannya, penataan leatk bendapun disamakan dengan posisi asli.
[caption id="attachment_378524" align="aligncenter" width="582" caption="Dokpri"]
Ruang pameran lukisan, yang terbagi dalam beberapa tema yaitu pemandangan alam, manusia, potret dan model, tema abstrak.
[caption id="attachment_378526" align="aligncenter" width="535" caption="Ruang Perpustakaan (dokpri)"]
Di perpustakaan pribadi almarhum terkoleksi sekitar 3000 judul buku, tentang seni budaya, ensiklopedi, tokoh dunia dan banyak lainnya.
Basoeki abdullah sendiri lahir di Solo pada 27 januari 1919, bakat melukis dialirkan dari Abdullah Suryosubroto sang ayah. Basoeki kecil terlihat bakat melukis sejak usia 4 tahun, kemudian memasuki usia 10 tahun mulai melukis tokoh dunia diantaranya Mahatma gandhi, rabindranath Tagore, Krisnamurti.
[caption id="attachment_378527" align="aligncenter" width="566" caption="Lukisan ratu Yuliana (dokpri)"]
Pada 6 sepetember 1943 bertempat di Niew Kierk Amsterdam sewaktu penobatan ratu Yuliana, diadakan sayembara melukis. Basoeki abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis dari Eropa, dan berhasil menjadi pemenang sayembara.
Sejak itu dunia mengenal nama Basoeki Abdullah putra asli Solo Jawa Tengah, berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia. Maestro lukis ini akhirnya seringkali berkeliling Eropa, sekaligus berkesempatan memperdalam ilmu seni lukis.
[caption id="attachment_378528" align="aligncenter" width="498" caption="Lantai dua (dokpri)"]
[caption id="attachment_378529" align="aligncenter" width="660" caption="Pak Fadil background lukisan (dokpri)"]
Basoeki Abdullah terkenal sebagai pelukis potret, terutama melukis wanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara. Selain melukis potret beliau juga melukis pemandangan, fauna flora dan tema tema perjuangan.
Basoeki Abdullah banyak menggelar pameran tunggal, baik di dalam atau luar negri. Tercatat Bangkok, Malaysia, Jepang, belanda, Inggris, Portugis dan negara lainnya pernah beliau singgahi untuk Pameran lukisan. Lebih kurang 22 negara memiliki lukisan Basoeki Abdullah. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di Luar Negri, beberapa tahun menetap di Thailand kembali ke Jakarta pada 1974. Bahkan selama menatap di Negri Pagoda, Basoeki Abdullah sempat diangkat menjadi pelukis istana.