Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bonus Aktivitas Fisik

27 Desember 2014   08:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:23 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_386339" align="aligncenter" width="576" caption="Coca Cola di Kompasianival (dokpri)"][/caption]

Setahun yang lalu bobot tubuh saya berada di kisaran 90 - 100 kg, berat rasanya kaki menopang badan kemana mana.Bukan tanpa upaya menghilangkan timbunan lemak, mulai dari rutin lari pagi atau mengurangi porsi makan. Tapi kenyataannya bagai asap jauh dari panggang, semua yang saya lakukan nihil hasil. Perubahan lingkar pinggang ideal, tak kunjung didapatkan. Setelah sebulan olah raga, bobot badan turun hanya sekilo. Selanjutnya jarum timbangan berhenti, enggan melorot lagi lebih bawah. Semua upaya menguap sia sia, semangat perlahan memudar. Seperti jagoan kalah di medan perang, berjalan lunglai balik melangkah pulang.

"Ayah tidak usah terlalu dipikirkan, Tak apa badan gendut " hibur istri melihat suaminya " lagian sudah punya anak dan bini ini"

Kalimat penghibur membuat terlena, cara makan kembali pada habitat lama. Kebiasaan sit up dan push up, mulai berhenti dan ditanggalkan. Kalimat terkenal "big is beautiful", diplesetkan sedikit "big is handsome" biar pas untuk kaum Adam. Rasa percaya diri dipupuk, toh berat badan termasuk juga kelebihan.

[caption id="attachment_386340" align="aligncenter" width="617" caption="Bobot badan 90-100kg (dokpri)"]

1419618956264618804
1419618956264618804
[/caption]

Sepandai membela diri rasa gusar kembali menyeruak, ketika menghadiri acara nagkring Kompasiana. Pulang membawagoody bag, berisi souvenir dan kaos didalamnya. Jangan harap muat dibadan, kaos masih bau sablon hanya bisa dipandangi.Kembali mengutuki stock daging di badan, "gembyor" yang ada rasanya ingin cepat dikeruk.

Kejadian terulang saat mengurus SIM, dua lembar formulir yang harus diisi. Karena datang tanpa pulpen, maka pinjam ibu petugas pendaftaran. Meja isian tak jauh dari loket, posisinya merapat ke dinding. Saat sedang konsentrasi menulis datang seorang bapak, sedang mendaftar dan tidak membawa pulpen.

"Bu boleh pinjam pulpen" ujar si bapak.

"tadi pulpennya dipinjam bapak gendut kaos merah" ujar ibu petugas."tunggu saja pak gantian" lanjutnya

Kalimatibu di loket terdengar jelas di telinga, saya sibuk mengisi formulir pura pura tak terusik. Sejujurnya ada perasaan dongkol, tapi kadang kenyataan memang ternyata pahit rasanya.

*******

Setiap memasuki bulan Ramadhan, menjadi bulan ibadah sekaligus harapan. Besar impian ketika genap tigapuluh hari, lemak di tubuh segera drastis menyusut. Timbangan badan selalu menjadi incaran, setiap ke apotek atau praktek dokter. Sekilo dua kilo berat badan turun, setelah itu tak turun lagi.

Sebulan berpuasa terlampaui, pulang kampung menjadi tradisi. Rumah di kampung ramai tamu, tetangga, saudara dekat dan jauh datang. ibu menjadi orang yang dituakan, tanpa beranjak pergi justru didatangi. Ada satu keponakan datang dari Malang, anak dari kakak persis di atas saya. Hampir dua tahun tak bersua, kini sudah semester tiga di Perguruan Tinggi. Tampak beda kini penampilannya, gadis menginjak usia duapuluh tahun. Kini terlihat langsing, tentu makin manis saja. Sebut saja namanya Rina, terlihat lebih peduli dengan penampilan.

[caption id="attachment_386341" align="aligncenter" width="598" caption="Foto Lebaran (dokpri)"]

1419619030338361165
1419619030338361165
[/caption]

Masih teringat ketika Rina kecil, perlu energi ekstra kalau ingin menggendong. Dua tahun lalu badannya masih lebar, tabiat makan banyak belum pergi. Seragam abu bau putih yang dipakai, terlihat ngepres dan terkesan sesak. Berangkat dari keheranan yang muncul, mulai menjadi detektif mengintrograsi "incarannya".

"aku rutin Olah raga Om, mengurangi makan nasi dan giat puasa sunnah " ujarnya jelas singkat dan ringkas.

Rina sering jalan kaki ketika pulang kuliah, padahal jarak rumah ke kampus satu kilo lebih. Tujuannya untuk mengoptimalkan gerak fisik. "Selain hemat badan jadi sehat" sambungnya tersenyum

Rutin berolah raga ringan mencari keringat, agar badan lebih segar dan bugar. Memperbanyak konsumsi sayur dan buah, memangkas porsi karbohidrat. Kebiasaanya berlangsung sudah tujuh bulan, bobot di atas 1 kuintal jelas menyusut di bawah 70 kg.

"aku masih pengin ngurangi lima kilo lagi Om" lanjutnya.

Saya meresapi jawaban itu, diam diam ingin menerapkan cara keponakan. Mengurangi nasi putih dan olah raga, kalimat itu saya garis bawahi.

*****

Saya termasuk orang yang malas berolah raga, sekalipun yang disebut olah raga ringan. Kalaupun pernah mencoba merutinkan, biasanya bertahan beberapa saat. Kurangnya motivasi yang kuat, dan badan cepat capek menjadi pemicunya.

[caption id="attachment_386342" align="aligncenter" width="480" caption="Menaklukkan tantangan Coca Cola (dokpri)"]

14196190931256602632
14196190931256602632
[/caption]

Sampai akhirnya menghadiri acara Kompasianival, saya sengaja mampir di booth Coca Cola. Yang mengadakan games menarik, dan ikut chek kesehatan. Oleh oleh dari kuis saya mendapat kaos, yang lebih utama mendapat masukan bermanfaat. Inputan menarik dari petugas check kesehatan, sebut saja Pak Arman (saya lupa bertanya nama) menganalisa dengan sigap.

Kalaupun memang malas berolah raga, bisa diganti dengan memperbanyak ativitas fisik. Aktivitas fisik dapat menyebabkan pengeluaran energi, penting bagi pemeliharaan kesehatan. Badan cenderung segar  sepanjang hari, aktivitas fisik tak ubahnya seperti kegiatan sehari-hari.

[caption id="attachment_386350" align="aligncenter" width="501" caption="Push Up (dokpri)"]

141961979075631765
141961979075631765
[/caption]

Besar manfaat yang diperoleh, kalau kita aktif bergerak. Bisa mengurangi risiko timbulnya diabetes, tekanan darah tinggi, mengurangi rasa depresi dan kecemasan. Selain itu bisa membantu mengendalikan berat badan, memelihara tulang, otot, dan sendi yang sehat, juga mendukung kesehatan psikologis.

[caption id="attachment_386343" align="aligncenter" width="512" caption="Sit Up (dokpri)"]

14196191591669289512
14196191591669289512
[/caption]

"Jangan lupa lakukan olah raga ringan dan sederhana, seperti push-up, joging, senam, angkat beban/berat" pesan pak Arman

Saya merasa beruntung mampir di booth Coca Cola, meski tak lebih dari limabelas menit tapi ilmu baru saya dapati.

Kini informasi terhimpun semakin akurat, selain melalui pengalaman sang keponakan. Sumber kredibel dan meyakinkan, merekomendasi hal serupa dengan cara Rina. Motivasi untuk bergerak aktifpun semakin kuat, selain sehat dan bugar yang diraih. Terbayang juga efek positif lain, berupa turunnya bobot di badan.

******

Olah raga ringan kembali digalakkan, dan tentu memperbanyak aktivitas fisik. Sebagai seorang marketing freelance, saya punya keleluasaan mengatur waktu. Pagi hari sebelum beraktivitas, sit up atau push up sekitar sepuluh sampai limabelas menit. Membantu pekerjaan di rumah, sambil "menghalau" anak segera mandi. Setelah semua beres dan anak sudah sarapan, segera mengantar ke sekolah. Pulang dari mengantar membuka laptop, meneruskan menulis mengechek email serta memastikan kegiatan sampai sore. Jam sembilan baru berpindah pada pekerjaan lain, mandi, sarapan dan bersiap memenuhi janji dengan rekan kerja.



[caption id="attachment_386351" align="aligncenter" width="593" caption="Mengantar Pesanan Frozzen Food (dokpri)"]

1419619920185838365
1419619920185838365
[/caption]

Istri di rumah kini sedang merintis usaha, menjadi agen produk makanan beku. Saya tak segan ikut membantu, kalau ada order sering saya megantarkan pesanan ke pelanggan. Kalau dagangan sudah menipis stocknya, pulang meeting saya mampir belanja dagangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun