Menjelang lebaran ini. puluhan jekadian kebakaran melanda Ibukota. Yang menarik adalah sebagian besar di kantong-kantong pemukiman yang pada Pilkada putaran pertama kemarin memenangkan Jokowi. Maka ramailah tuduhan bahwa pelakunya adalah lawan politik dari Jokowi dalam pilkada tersebut.
Sebetulnya tidak aneh karena hampir di seluruh pelosok DKI, kecuali Kepulauan Seribu, memenangkan Jokowi dalam putaran pertama tersebut, sehingga jika kebakaran itu dikaitkan dengan suara potensial Jokowi terasa berlebihan, bahkan ada kesan memfitnah Foke sebagai calon gubernur satunya lagi. Salah satunya artikel ini, yang ditulis kompasianer yang jaminan mutu.
Padahal data menunjukkan bahwa pada lebaran ini kebakaran di Jakarta “hanya” 166 kasus, lebih sedikit dibanding dengan tahun lalu yang mencapai203 kasus. Sumbernya di sini.
Dalam perbincangan kompasiana, ada yang memperkirakan kemungkinan lain yaitu arus pendek (konslet) listrik yang terjadi ketika rumah-rumah ditinggal mudik penghuninya. Lagi-lagi pendukung Jokowi bilang bahwa harusnya Pemkot DKI melarang peredaran penjualan alat-alat listrik yang tidak sesuai standar agar tidak akan tejadi kebakaran, dan kembali ini dituduhkan sebagai pembiaran terjadinya kebakaran oleh Foke sebagai gubernur incumbent. Dan lain-lain.
Untunglah, di forum cerdas dan rumah sehat kompasiana ini belum ada yang mengaitkan antara kebakaran di DKI dengan kemarau panjang, seperti yang terjadi hutan-hutan di Jawa barat pada lebaran kemarin.
Jika ada kompasianer (baik yang mendukung salah satu calon atau tidak) yang nekat mengaitkan antara kebakaran di Jakarta dengan adanya kemarau panjang, bukan tidak mustahil ada pendukungJokowi yang keukeuh sehingga akan mengatakan “Jangan-jangan kemarau panjang ini juga direkayasa… !”
Hahahah ……. Salam Prihatin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H