Mohon tunggu...
Agung Kusuma
Agung Kusuma Mohon Tunggu... -

sedang mengejar mimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengharap 'Jokowi Effect' yang Menggelikan

10 November 2012   17:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:39 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rieke Diah Pitaloka, artis politikus  dari PDIP kini diusung  sebagai calon gubernur pada Pilkada Jabar yang akan datang. Dengan modal  “Jokowi Effet” PDIP sangat optimis untuk pencalonan tersebut. Memangnya Jokowi Effect itu apa?

Pada Pilkada DKI baru-baru ini, Jokowi memang sangat fenomenal. Tampil dengan kesederhanaan dan mengusung  tema kerakyatan, meraih kemenangan pada dua putaran Pilkada DKI. Namun berarti ini akan berimbas pada pencalonan Oneng Bajay Bajuri meskipun sama-sama diusung PDIP dan sama-sama mengangkat tema “wong cilik”.

Siapapun yang mengusungnya, Jokowi memang tipikal pemimpin yang merakyat dan sederhana sehingga tidak menghambur-hamburkan uang rakyat. Hal itu telah ia tunjukkan pada kepemimpinannya selama menjadi Walikota Solo. Sedangkan PDIP yang buktinya bisa mengacu kepada kemempinan Megawati sebagai presiden, keberpihakannya pada rakyat kecil baru sebatas jargon.

Kerana itu terasa menggelikan ketika mengharapkan mendapat tambahan peluang dari  Efek Jokowi. Karena kemampuan apa yang dimiliki Jokowi sama sekali tidak ada pada Figur Oneng bahkan Megawati sekalipun. Selain itu, kepopuleran dan simpatik rakyat DKI terhadap Jokowi sama sekali bukan jasanya PDIP, meskipun iya mereka yang mengusungnya. Karena itu sangat masuk akal jika calon-calon gubernur yang diusung oleh partai lain tidak khawatir dengan hal tersebut.

Namun demikian, Pilkada Jabar memang belum dimulai. Kemungkinan Jokowi Effect seperti yang diharapkan PDIP bisa saja benar-benar terjadi di Jawa Barat. Namun jika itu terjadi, saya malah semakin tidak tahu apa yang sedang terjadi di provinsi  Tatar Pasundan tersebut……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun