Mohon tunggu...
Agung Firdausy IA
Agung Firdausy IA Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pemulung Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selai Manis Bahan Bakar

18 November 2014   19:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah perindu

Perindu berita yang tak adil

Rinduku terjawab kala senja

Senja menaikkan harga bahan bakar

Bahan bakar mematahari

Meninggi dan menghilang panasnya

Tak terasa dari bahan bakar itu

Menjadi bahan bakarku

Ya,untuk berteriak tak adil

Bahan bakar bukan selai

Yang mampu menghasilkan manis

Memaniskan hidup setiap manusia

Yang terhirup wacana sendiri

Wacana tentang mobil yang cepat

Cepat menghabiskan indonesia

Atau tentang gedung tinggi korporasi

Yang dibawahnya ada anak-anak kecil memakan sisa gesekan ban.

Bangsa ini bahan bakar

Bahan bakar bangsa lain,korporasi.

Emas yang menggenang tercuekkan

Bangsa lain datang,semua bilang ini milik kita!!!

Padahal mereka menjualnya.

Manusia kita mampu mengolah

Manusia kita sekolahnya tinggi

Lantas kemana fakir itu

Lantas kemana yatim itu

Tanah dan airmu

Hanya mampu mencipta kolong kesepian tanpa belaian asa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun