Kecerdasan buatan (AI) terus menunjukkan kemajuan dalam bidang pengolahan bahasa alami. OpenAI telah menjadi pelopor dengan chatbot terbaru mereka, ChatGPT, yang secara konsisten telah menunjukkan tingkat kecerdasan yang luar biasa. Kini, chatbot tersebut mencoba peruntungannya di dunia pendidikan tinggi.
OpenAI baru-baru ini mengumumkan peluncuran chatbot terbaru dan paling canggih mereka, yaitu GPT-4. Chatbot ini melakukan sejumlah ujian simulasi, termasuk ujian sommelier dan tes masuk sekolah pascasarjana.Â
Menurut laporan dari Semafor, nilai ujian SAT Matematika dan Reading & Writing yang diperoleh GPT-4 sangat tinggi, yaitu 700/800 dan 710/800, sementara pada ujicoba dengan GPT-3.5 nilai masing-masing adalah 590/800 dan 670/800.
Namun, Semafor juga mencatat bahwa GPT-4 tidak berhasil meraih nilai yang baik pada ujian Leetcode lanjutan, yaitu ujian yang berkaitan dengan keterampilan persiapan wawancara teknis.Â
Ahli aplikasi AI, Rumman Chowdhury, juga mengatakan bahwa model tersebut tidak mampu melakukan kreativitas abstrak, sehingga menjadi pertanda bahwa manusia tidak dapat digantikan oleh mesin.
Presiden dan pendiri OpenAI, Greg Brockman, turut melakukan demonstrasi langsung penggunaan GPT-4. Ia menunjukkan bahwa model baru tersebut memiliki pemahaman dan kemampuan pengkodean yang lebih baik dibandingkan dengan ChatGPT.Â
Selain itu, GPT-4 juga dapat digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan foto, meskipun fitur ini belum tersedia untuk umum. Tapi layanan GPT-4 saat ini sudah tersedia bagi pengguna berbayar ChatGPT Plus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H