Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes) adalah kelembagaan penyuluhan di tingkat desa yang merupakan unit kerja nonstruktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama. Posluhdes memiliki fungsi yang sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian dalam memberikan pelayanan kepada petani dan masyarakat.
Posluhdes sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan penyuluhan yang berada di tingkat paling dasar bukan berarti tidak memiliki arti penting, justru di tingkat inilah gerakan pembangunan pertanian menjadi barometer nasional.Â
Desa sebagai suatu wilayah dimana kesatuan masyarakatnya memiliki hak-hak dalam mengatur kehidupannya secara mandiri diakui secara hukum oleh pemerintah, termasuk dalam membangun wilayah mereka. Desa merupakan sumber pangan utama yang memerlukan pengelolaan yang baik.
Posluhdes hadir sebagai salah satu penggerak kemajuan desa khususnya dalam bidang pangan. Mayoritas penduduk yang tinggal di desa bermata pencaharian sebagai petani dan data menunjukan 17,9 juta masyarakat miskin di Indonesia berada di desa (www.tribunnews.com/7 februari 2016). Miskin bisa disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dan tidak adanya akses informasi (www.Landasanteori.com).Â
Salah satu fungsi Posluhdes adalah memberikan informasi teknologi kepada petani. Dengan demikian kehadirannya dapat mengatasi ketertinggalan informasi di desa. Metode penyampaian informasi kepada petani berpegang pada prinsip pembelajaran orang dewasa. Posluhdes sebagai wadah pembelajaran di tingkat desa diselenggarakan secara partisipatif dengan pendampingan penyuluh pertanian.Â
Seluruh kegiatan Posluhdes digerakan sepenuhnya oleh petani tidak ada paksaan dan saling mendukung satu dengan lainnya. Dalam menyatukan pendapat berpegang pada tujuan bersama yang ingin dicapai. Oleh karena itu peranan pendamping dalam hal ini penyuluh pertanian sangat penting.
Materi pembelajaran di Posluhdes merupakan materi yang dibutuhkan oleh para petani setempat. Materi juga perlu disesuaikan dengan kondisi agroklimat di wilayah setempat.Â
Dengan demikian teknologi tidak dianggap gagal oleh petani. Jika seluruh Posluhdes dapat digerakan dalam pembangunan ekonomi di desa bukan tidak mungkin akan mendongkrak ekonomi nasional. Posluhdes harus focus terhadapkomoditi pertanian yang dikembangkan, tentu saja komoditas tersebut memiliki nilai ekonomi yang jika dikembangkan dapat meningkatkan pendapatan petani setempat.
Dibutuhkan keterlibatan banyak pihak dalam menggerakan Posluhdes baik pimpinan di desa, tokoh masyarakat (Agama, Adat) dan yang terpenting masyarakat sekitar.Â
Intervensi berbagai program pemerintah untuk desa saat ini hendaknya bisa bersinergi dengan kegiatan pertanian. Dengan kehadiran Posluhdes tentu dapat membantu pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H