Mengantisipasi Kegagalan Program BK

Suatu program pelaksanaan dapat dikatakan berhasil apabila kegiatan tersebut mampu mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentunya tidak akan luput dari kesalahan-kesalahan, baik kesalahan yang fatal maupun kecil. Kegiatan yang dilakukan secara berulng-ulang tentunya diharapkan kedepannya kearah yang semakin baik dan terus membaik. 

Baca juga: Evaluasi dan Tindak Lanjut Program BK

Dari sinilah evaluasi sangat dibutuhkan oleh organisasi yang melaksanakan kegiatan tersebut. Evaluasi yakni mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi saat ini atau kegiatan yang sedang dilaksanakan agar masalah tersebut tidak terulang kembali pada kegiatan yang sama selanjutnya.

Evaluasi program bimbingan konseling mengarah kepada ketercapaian peserta didik dalam menyelsaikan masalahnya yag dibantu oleh konselor. Dimana konselor lah yang memberikan bimbingan dan cara bagaimana masalah yang sedang dihadapi oleh peserta didik tersebut.

Baca juga: Langkah-langkah Evaluasi Program BK

 Ketercapaian konselor dalam membantu menyelsaikan masalah yang sedang dihadapi peserta didik tentulah melalui beberapa tahapan-tahapan. Dari semua tahapan tersebut tentunya konselor atau peserta didik mengalami kesulitan atau bahkan kegagalan dalam mrnyelsaikan beberapa tahapan tersebut sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyelsaikan permasalahan tersebut.

Dari hal tersebut diharapkan tidak akan terulang lagi pada kegiatan konseling yang akan dilakukan berikutnya sehingga perencanaan yang akan dilakukan pada kegiatan berikutnya lebih terencanakan.. Evaluasi yakni mengoreksi atau menggaris bawahi kesalahan yang telah dilakukan agar pelaksanaan selanjutnya berjalan lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Optimalisasi Perkembangan Peserta Didik melalui Program BK

Fungsi evaluasi program bimbingan konseling diantaranya memberikan umpan balik kepada konselor untuk memperbaiki dan mengembangkan program bimbingan dan konseling, Memberi informasi kepada kepala sekolah, guru mata pelajaran atau pihak orang tua peserta didik tentang perkembangan sikap dan prilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik agar secara bersamaan mampu meningkatkan kualitas implementasi program  bimbingan konseling di sekolah.