Mohon tunggu...
Agung mustofa
Agung mustofa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sempatkan Hal Ini dalam Berkomunikasi

9 April 2019   20:54 Diperbarui: 9 April 2019   21:08 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang peserta didik yang merasa dirinya kesulitan untuk memahami atau menangkap materi yang telah disampaikan guru meminta bimbingan kepada konselor di sekolah tersebut. Dimana dia menceritakan segala hal yang mempengaruhi ketidaknyamanannya suasana di kelas sehingga ia mendapati kesulitan dalam belajar di kelas. Kemudian konselor menindak lanjuti uraian terssebut dengan menanyakan kehidupan pribadi yang dilakukan peserta didik tersebut selama di luar sekolah untuk mengetahui apakah hal tersebut berpengaruh pada konsentrasi belajarnya atau sebaliknya. 

Dari pernyataan jujur peserta didik terbut berarti telah terlaksana komunikasi terapeutik karena dari kedua bela pihak tersebut saling membutuhkan dimana konselor akan membantu peserta didik tersebut dan peserta didik menerima bantuan.

Selanjutnya Empati dari komunikasi terssebut akan menimbulkan rasa empati dari seorang konselor. Dimana konselor akan mampu untuk menempatkan diri di tempat peserta didik tersebut supaya bisa memahami dan mengerti kebutuhan dan perasaannya. Empati di sini membuat konselor dapat memahami perasaan senang, kesedihan, penderitaan, dan emosi seperti marah, takut ataupun yang lain peserta didik tersebut.

Komunikasi terapeutik adalah merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dimana hal ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar berssama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien (Stuart,1998).

Fungsi komunikasi terapeutik menganjurkan kerjasama antara perawat dan klien, perawat beruaha mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam perawatan (Purwanto,1994).

Selanjutnya, empati adalah suatu bentuk kapaitas mengambil peran orang lain dan mengadopsi prospektif yang dimiliki orang lain lalu menghubungkannya dengan diri  sendiri. Mead menambahkan komponen kognitif atau kemampuan untuk memahami dalam definisi empati, dengan perkenaan pada kapasitas individu untuk memaahami bagaimana seseorang memandang dunia melalui peran orang lain (George Herbert Mead dalam Elsenberg (2000)).

Dapat disimpulkan jika dalam menyelsaikan permasalahannya peerta didik terlebih dahulu harus melakukan komunikasi terapeutik yang diselenggarakan oleh koonselor agar supaya konselor dapat merasakan empati yang kemudian akan dapat memberikan bimbingan dengan baik dan benar tanpa menyakiti perasaan peserta didik tersebut untuk prosses kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun