Mohon tunggu...
Agung Winarko
Agung Winarko Mohon Tunggu... Lainnya - freedom narrator

No status - Non status quo | "Every deep thinker is more afraid of being understood than of being misunderstood" - F.N

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terminator: Ketika Hoax Menjadi Majikan Manusia

30 Juni 2021   18:59 Diperbarui: 30 Juni 2021   19:12 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu waktu dan keahlian untuk memastikan keaslian suatu foto/video, tetapi sebaliknya tidak perlu waktu lama bagi orang-orang untuk percaya citra digital itu sebagai benar/nyata.

Reka, rilis dan sebarkan di medsos. Semudah itu.

Welcome to Disruption Era. Suatu era di mana batas antara keaslian dan kepalsuan kabur absurd melebur menjadi satu (post-truth). Merajalelanya konten-konten hoax dan manipulatif. Sulit membedakan asli dan palsu.

Saya coba deskripsikan disrupsi ini meminjam dari instastory  @sariefebriane yg pernah saya lihat dulu : #hiperrealitas. Dalam dunia kewartawanan sering ada keyakinan begini "tulisan bisa berbohong, foto tidak, video juga tidak" Keyakinan tsb di zaman seedan ini salah total. Foto dan video pun bisa menjadi produk kebohongan luar biasa yg lebih impresif. Foto/video punya daya tipu yg bisa amat fatal.

"Things are not always what they seem; the first appearance deceives many. The intelligence of a few perceives what has been carefully hidden."

The Age of Disruption. Era carut marut. Kelumpuhan massal daya nalar manusia di depan citra rekaan manusia itu sendiri.

Apa hubungannya dg film Terminator ?

Jikalau dulu KKK menafsirkannya sebagai 'pembantaian massal' jiwa sosial manusia oleh produksi massal industri-industri global yang melahirkan 'zombi masyarakat konsumtif'.

Hari ini saya melihat pola serupa yang next level : pembantaian intelektualitas dan daya nalar manusia.

Kemarin jiwanya, sekarang yang dihabisi nalarnya. Nalar yang membidani lahirnya perangkat teknologi itu sendiri.

Hari ini manusia kesulitan memindai kebenaran/validitas informasi di tengah terjangan banjir bandang konten media sosial. Mesin-mesin gadget mereka memburu pemiliknya pagi siang malam bak segerombolan pasukan robot yg memburu kawanan manusia di film itu. Tanpa ampun, tanpa jeda. Konten hoax, rekayasa, manipulatif berhamburan liar seolah peluru pasukan mesin itu yang beterbangan menghabisi intelijensi manusia.

Layar gadget mengambil alih daya kritis manusia dan menggantikannya dengan konten-konten rekayasa yang seolah-olah nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun