Kanker masih menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Angka kasus kanker laring di Indonesia diperkirakan berkisar di angka 0.9% dari total seluruh kasus kanker di Indonesia. Menurut data Globocan, terdapat sekitar 3.600 kasus baru kanker laring pada tahun 2020. Selain itu, diketahui juga bahwa kasus ini cenderung didominasi oleh pria, yang kemungkinan berhubungan dengan kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Hal itu juga mungkin menjelaskan kenaikan prevalensi kanker laring pada pria Indonesia yang memang akrab dengan kebiasaan merokok.
Kanker merupakan kondisi penyakit yang ditakuti banyak orang termasuk aku. Bagaimana aku mengatasi rasa takut saat di vonis kanker di tahun 2020? Yang pasti diawali rasa shock hebat bahkan kepanikan yang bisa kututupi, saat itu aku merasa seperti orang gila karena yang ada dipikiranku saat itu adalah kematian diambang pintu.
Pertama didiagnosis kanker laring di tahun 2020 saat usiaku 55 tahun, namun jika kita disiplin dalam menjalani pengobatan maka kanker akan berhasil di jinakkan dan dikendalikan, namun selain menjalani pengobatan serta menuruti kata dokter yang merawat kita, satu hal yang menurutku sangat membantu diluar dukungan keluarga adalah bergabung dengan komunitas penderita dan penyitas kanker sejenis karena komunitas ini akan sangat membantu untuk saling menguatkan satu sama lainnya dan akan menjadi sumber informasi yang valid dan saling menguatkan. Menurutku komunitas ini sangatlah berguna agar tidak terjadi kesalahan yang justru akan memperburuk keadaan karena bisa dipastikan bagi orang yang di vonis kanker, diawal akan terjadi kepanikan luar biasa sehingga sering salah melangkah karena salah mendapatkan informasi yang benar, namun jika memasuki komunitas maka pasien akan mendapat banyak informasi yang benar sehingga bisa diambil langkah tepat sehingga dengan pengobatan secara dini justru akan memiliki peluang besar bagi tim dokter untuk mengendalikan kanker, sehingga takutlah hanya  pada penyakitnya, jangan takut dengan pengobatannya karena pengobatan yang tepat akan sangat berpengaruh pada kesembuhan.
Sesama penyintas kanker harus bergandeng tangan saling memberi harapan, dukungan dan cinta untuk melalui ujian hidup yang dihadapi.
Memberi kekuatan dan saling bantu adalah satu hal yang dibutuhkan untuk melewati berbagai ujian. Pengalaman adalah guru yang terbaik, karena itu berbagi pengalaman antar penyintas kanker menjadi penting agar para penyintas mendapat kekuatan,
Bertukar pengalaman, dapat memberi harapan baru dibalik luka yang dialami para penyintas dan memberi keyakinan mampu mengatasi sakitnya luka dalam pengobatan kanker.
Jika ada keluarga kita yang mengidap penyakit kanker berilah dukungan yang diperlukan sehingga para penyintas mendapat kekuatan. Karena dukungan dari orang sekitar adalah kekuatan bagi kami dalam menghadapi kanker ini
Aku berpesan agar para penyintas menganggap hidup dengan penyakit kanker adalah seperti kita diberi kesempatan kedua untuk hidup.
Karena itu, jadikanlan hidup kita lebih berarti bagi diri kita dan orang lain.
Jadi kita jangan hanya berjuang melawan penyakit kanker semata, tetapi juga harus berbagi kepada sesama.
Selalu ada harapan untuk sembuh
Saya kali pertama didiagnosis menderita kanker Stadium I pada Januari 2020, saat itu usiaku 55 tahun Kanker telah berkembang lebih jauh, tetapi belum menyebar ke bagian lain. Pita suara masih dapat bergerak secara normal.
Tim dokter yang saat itu menanganiku mengatakan kanker pita suaraku sudah pada stadium I. Artinya, 2 pita suaraku harus dimastektomi atau diangkat demi menghambat penyebaran.