Mohon tunggu...
Agung Nugroho
Agung Nugroho Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Cancer Survivor

Mantan News Broadcaster Indonesia. saat ini sebagai Cancer Laring Survivor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengungkap Rahasia di Balik Cerita Pasien Kanker Pita Suara

22 Oktober 2023   15:24 Diperbarui: 22 Oktober 2023   15:43 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

18 Desember 2021, saya dipindahkan dari ruang HCU menuju ruang perawatan biasa karena hasil pemantauanku paska operasi dianggap sudah aman. Suara aneh dari alat pendeteksi kesehatan mulai menjadi "sahabatku"  hingga akhirnya tanggal 19 Desember 2021 pukul 23.08. saat saya "berkomunikasi" menggunakan hand phone dengan istriku yang selalu setia menemaniku, mendadak saturasi ku drop menjadi 33%, dan aku berusaha "menggapai" oxygen karena saat itu praktis tak ada lagi nafas yang mampu ku hirup namun saat itu saya sadar bahwa hidupku akan berakhir, secepat itu saya memohon maaf pada istriku dengan cara menyatukan dua telapak tanganku di dada, dan saya sempat berkata dalam hatiku "Tuhanku-Tuhanku kenapa secepat ini Engkau akan mengambilku, aku siap ya Tuhan namun jagalah anak istriku".

Sebuah mukzizat dari Tuhan, saat itu dokter jaga UGD secepat itu datang memasuki ruang rawatku di lantai 8 dan memberi bantuan darurat hingga akhirnya saya tetap bisa bertahan hingga saat ini kerena menurut pengalaman, seseorang dengan saturasi dibawah 60% akan sulit tertolong, namun aku drop hinggal level 33% masih bertahan, sesuatu keajaiban Tuhan padaku, entah apa rencanaNYA.

Tentu kita semua tidak ada yang menginginkan terkena kanker, namun yang perlu disadari bahwa itu semua takdir yang tidak dapat diubah dan mau tidak mau harus dihadapi dan pada akhirnya yang kita pelajari dari hidup adalah bagaimana cara menerima suatu keadaan tanpa menyalahkan takdir.

Dari perjalanan 2 tahun sebagai pasien kanker laring, ada  hal yang penting yang saya catat dalam melawan kanker

  • Jangan pernah menyerah, tidak perduli seberapa sulit hal yang dihadapi.
  • Tentukan hasratmu & kejarlah dengan semua kemampuanmu untuk mencapainya karena tidak ada yang tidak mungkin
  • Kelilingi dirimu dengan orang-orang positif yang akan mendukung perjalananmu menuju keadaan yang lebih baik
  • Percaya pada kemampuan diri sendiri untuk mencapai tujuan anda
  • Bagi kita yang sehat belajarlah mengenalilah tubuh sendiri. Jika dirasa ada perubahan pada tubuh segera periksakan ke dokter.Saat itu saya agak sedikit terlambat memeriksakan diri kedokter walau saya menyadari perubahan pada leher saya namun setelah perubahan itu agak parah maka saya segera kedokter dan  Itu yang membuat stadium kanker saya diketahui secara dini
  • Jika hasil pemeriksaan sudah ada penegakan diagnosis kanker maka harus berbesar hati menerima kenyataan bahwa kita sudah kanker dan perlu pengobatan, jangan terlalu lama merenung, bersedih dan bermuram diri karena itu bukanlah obat yang akan merubah keadaan bahkan sebaliknya kesempatan sembuh makin menipis bersamaan dengan makin berkembangnya si kanker.
  • Sebagai orang yang memiliki Tuhan harus percaya bahwa kita kuat   maka itulah kita dipercaya dan dipilih Tuhan untuk menjadi kepanjanganNYAdidunia ini entah apa dan kapan tapi itu pasti dan selalu berbahagia untuk  melanjutkan hidup serta bersyukur dengan semua kondisi yang ada karena kanker ini ditemukan saat kondisi kita masih prima dan kita dikelilingi keluarga yang selalu mendukung kita dalam proses pengobatan ini.
  • Dalam perjalanan 2 tahun ini, saya sudah mempersiapkan diri dan mental saya sebaik- baiknya menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi kedepannya termasuk metastasis atau penyebaran
  • Turuti segala petunjuk dokter, karena kebahagiaan dan kepuasan seorang dokter jika pasiennya bisa sembuh minimal diselamatkannya.doakanlah mereka dan para tim medis yang menangani kita, karena Tuhan menolong kita melalui tangan mereka.
  • Pasien kanker itu pasien hebat, karena pengobatan kanker adalah berkelanjutan sebab kanker tidak pernah hilang dari tubuh tetapi "tidur", setidaknya kita hingga hari ini mampu bertahan dan akan terus menikmati kehidupan bersama keluarga.
  • Tidak punya pita suara bukan berarti kiamat karena hidup itu anugerah dari Tuhan yang harus di syukuri. Tujuan hidup manusia hanya Dia yang tau karena hidup ini sejatinya bukanlah yang kita lihat di dunia tapi tersembunyi bersamaNYA diatas sana. Ingat, kita punya waktu terbatas mari kita kejar dengan segala upaya kita memenuhi panggilan Tuhan karena hidup ini bukan tentang kenikmatan tapi bagaimana kita bisa di pakai oleh Tuhan untuk membawa kebaikan dengan sisa waktu yang kita miliki.
  • Masuklah dalam komunitas pasien kanker yang sejenis dengan yang kita alami karena dalam komunitas tersebut biasanya kita bisa saling berbagi cerita, bertukar pengalaman hingga merasa satu keluarga.
  • Hindari melakukan pengobatan tradisional, karena tidak dapat dipertanggung jawabkan efeknya dan mereka tidak memiliki riwayat perjalanan sakit kita dan hal ini adalah boomerang bagi kita.
  • Jangan malu dengan keadaan kita saat ini, kita sama dengan kita yang dahulu hanya saat ini kita tidak bisa bicara, semua orang yang tau kekurangan kita akan tulus membantu dan itu sudah saya buktikan saat berlibur seorang diri ke Jogja sementara istri saya ikut pelatihan disalah satu Universitas di kota gudeg. 
  • Tetaplah melakukan kegiatan seperti sebelum sakit, tentu dalam batas kewajaran.

Saat ini saya merasa menjalani hidup jauh lebih ringan, karena setiap hari  saya jalani dengan bahagia bersyukur dan mencoba berbagi sesama pasien khususnya pasien kanker laring.

Hari ini, saya ingin menyampaikan kekaguman yang tulus serta rasa hormat yang mendalam kepada semua pihak baik dokter, perawat dari RS Kanker Dharmais yang luar biasa mendukung saya tanpa lelah dan sangat berempati, juga organisasi, perusahaan yang telah membangun, menciptakan sistim pendukung yang tak ternilai sehingga memungkinkan orang-orang yang cacat diseluruh dunia untuk dapat meneruskan hidupnya dengan luar biasa.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sangat dalam kepada semua pihak yang telah percaya akan kekuatan suaraku, baik itu secara langsung ataupun melalui telephone, panggilan video atau dengan mengundangku untuk berbagi wawasan serta pengalaman. Anda semua telah berperan dalam memperkuat suara mereka yang mendukung inklusi

Saya bersyukur atas kesempatan untuk berbagi cerita dan menginspirasi orang lain, saya percaya bahwa kita semua memiliki kekuatan dan kemauan untuk mengatasi rintangan yang kita hadapi.

JIKA AKU BISA, KAMU JUGA BISA. Inilah prinsipku yang terus saya gaungkan pada kawan-kawan sesama penderita kanker.

Terima kasih kepada keluarga, sahabat atas pengakuan ini, saya merasa rendah hati dan dihormati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun