Mohon tunggu...
Anggi
Anggi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa stiem Bongaya Makassar semester lima
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ingin menjadi org berguna bagi banyak orang dan berbakti pada kedua org tua

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bunga Kredit Bank Sulselbar Takalar Keterlaluan

18 Agustus 2023   22:51 Diperbarui: 18 Agustus 2023   23:27 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhitungan bunga kredit bank Sulselbar Cabang Takalar tidak transparan juga sangat tinggi hingga 80 persen. 

Seorang ASN yang aktif mengambil kredit komsumtif pada bank Sulselbar cabang Takalar mengeluhkan tingginya perhitungan bunga yang diberlakukan padanya, tetapi ia tidak mau ditulis namanya. Kreditnya sudah berjalan lima tahun, satu bulan pada bulan Agustus 2023.

Merasa sudah cukup lama menyicil dan butuh lagi dana selisih, jadi berencana ingin menyambung kreditnya. Maka datanglah ke Bank tersebut untuk mencoba menanyakan kepada salah seorang pegawainya di lantai dua bahagian kredit. Setelah dihitungkan oleh salah seorang pegawai bahagian kredit berinisial A, ternyata kredit aktifnya masih minus kata pegawai itu. Bisa lanjutkan kredit apabila kreditnya digandakan dengan kredit pra pensiun dengan tenor 15 tahun ucap pegawai itu dengan selisih yang dilunasi sisa kredit dan diterima sekitar 65 jt. 

Kredit aktifnya dulu lima tahun lalu plafondnya 245 jt dengan tenor 11 th. Karena merasa sudah membayar hampir seperduanya, makanya ingin lanjut nyatanya masih  minus. Ia merasa tidak puas dengan perhitungan pegawai itu, ia meminta suruh prin out angsuran kreditnya setahun terakhir hingga Agustus 2023 ini. 

Pikirannya angsuran itu tertera pokok dan bunga ada di angsuran itu ternyata tidak jelas pokok dan bunganya seperti print out angsuran kredit Bank BTPN Makassar, ketika saat transaksi atau saat akad kredit sudah diprint out mulai bulan pertama hingga akhir bulan akad, langsung diberikan ke nasabahnya beserta salinan akadnya, itu namanya akuntabel dan transparan, kalau Bank Sulselbar Cabang Takalar jauh dari akuntabel dan transparan, dan terasa tidak jujur kepada nasabahnya. 

Adalagi yang cukup jauh berbeda antara perhitungan kredit Bank Sulselbar cabang Takalar dengan perhitungan yang dilakukan oleh salah seorang pegawai bahagian kredit Cabang Utama Makassar atau mungkin Bank Sulselbar pusat di jln Jenderal Sudirman. Itu selisih jauh sekitar 15 jt-an. Makanya ASN ini bingung "kok bisa beda jauh yah, padahal saya suruh hitungan full semua" Ungkap ASN tersebut. 

ASN prosentasekan pengurangan kreditnya yang telah diangsurnya selama lima tahun baru berkurang kreditnya sekitar 12 persen padahal sudah hampir separuh berjalan dari tenor akad. Memang mematikan ASN yang kredit diBank Sulselbar dan susah terlepas dari hutang. Padahal  sebagai Bank pemerintah milik pemprov Sumsel, ASN adalah mitra dan nasabah utama yang menguatkan pendanaan Bank tersebut, mestinya transparansi, akuntabilitas kinerja diperbaiki dan jujur kepada nasabah ASN khususnya. 

Berapa ribu ASN di Sulsel gajinya lewat Bank Sulselbar dana saldo minimal yg 100 ribu di rekening gaji ASN saja dikali 10000 orang sudah 1 M, itu cukup lumayan besar bisa menghasilkan keuntungan buat Bank Sulselbar. 

Penulis berharap Bank perlu memperbaiki kinerjanya, terutama akuntabilitasnya, transparansi, dan bunga kredit diturunkan, jangan terlalu mencekik nasabahnya, ingat itu riba haram hukumnya dalam Islam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun