Menangis adalah cara anak belajar berkomunikasi saat mereka baru dilahirkan, menangis juga dijadikan sinyal bagi si kecil untuk yang menyatakan perasaan  tak nyaman atau takut. Anak bisa saja menangis karena mengantuk, lapar, capek, ataupun bosan. Bagi anak menangis adalah hal yang wajar.
Tapi jika sang anak malah tumbuh dengan sedikit-sedikit menangis, rewel atau cengeng, Â ini lain lagi. Sebagai orang tua kadang merasa seraba salah bahkan capek. Mau memarahinya atau membiarkannya.
Dan sebagai orang tua  bagaimana cara mengatasi anak yang cengeng?
Anak cengeng itu bukan karena bawaan tapi karena pengaruh sekitar atau karena didikan atau kebiasaan yang diberikan oleh orang tua. Sikap orang tua juga sangat mempengaruhi tumbuh kembang sianak . jadi agar si anak tidak tumbuh sebagai anak yang cengeng dan manja, sebagai orang tua harus memberikan contoh ataupun memberikan motivasi kepada anak agar anak tidak sedikit-sedikit menangis ataupun manja.
Kemudian saat anak rewel atau menangis karena menginginkan sesuatau , jangan langsung memarahinya, kita bisa coba belajar untuk mengabaikannya. Bukaan karena kita marah ataupun tak peduli, tapi kita perlu mengambil sikap tenang dan akting seolah kita tidak peduli.
Kalau kita bisa melakukan itu dengan konsisten, lama kelamaan sang anak mulai sadar kalau dengan menangis ia tak akan mendapat perhatian  atau terpenuhi keinginannya.Â
Setelah anak sudah tidak rewel atau menangis kita bisa mmberikan pujian ataupun pelukan dan berterimakasih karena mau berhenti menangis.Â
Memang butuh proses agar anak dapat belajar serta memahai bagai mana ia harus mengendalian diri dan emosi setiap kalia ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai fdengan keinginannya.
Agar anak tidak menjadi anak yang cengeng orang tua bisa memebuat aturan atau batasan untuk anak. Tujuannya agar anak lebih memahami mana yang boleh dilakukan mana yang tidak.
Mengubah kebiasaan anak menjadi lebih baik memang sudah suatu kewajiban bagi orang tua, memberikan contoh yang baik adalah hal yang paling efektif untuk mendidik anak. Â Pastinya masih banyak lagi cara-cara untuk mendidik anak, dan tidakada kata terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H