Mohon tunggu...
Agung Prayogi
Agung Prayogi Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika di SMA Islam Ahmad Yani Batang

Pengetahuan baru adalah hal yang menarik bagi saya terutama teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Model PBL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Karakter Tanggung Jawab

8 Juni 2023   17:15 Diperbarui: 8 Juni 2023   17:23 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara potensi PBL dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran matematika, dengan tantangan yang dihadapi dalam implementasi.. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixed methods) dengan tipe strategi embedded konkuren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penerapan model PBL secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika, 2) model PBL berkontribusi pada peningkatan karakter tanggung jawab siswa dalam pembelajaran matematika, 3) peningkatan kemampuan berpikir kritis berkontribusi pada pengembangan karakter tanggung jawab siswa dan karakter tanggung jawab yang kuat juga mendukung kemampuan berpikir kritis.

Pendahuluan

Pendidikan matematika di tingkat SMA memiliki peran yang penting dalam membantu siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika yang lebih kompleks. Namun, dalam pengajaran dan pembelajaran matematika, masih ada tantangan yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter tanggung jawab.

Salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis. Glaser (dalam Fisher, 2009:3) mendefinisikan berpikir kritis sebagai: (1) suatu sikap berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan (3) keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut.

Kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam mempelajari matematika karena melibatkan kemampuan siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi matematis. Kemampuan berpikir kritis membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mendalam, mengidentifikasi masalah, dan menemukan solusi yang tepat. Namun, dalam praktiknya, siswa sering menghadapi kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam matematika. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan ini termasuk pendekatan pengajaran yang terlalu fokus pada pemecahan masalah rutin dan penekanan pada pemahaman konsep matematika yang dangkal.

Selain kemampuan berpikir kritis, karakter tanggung jawab juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran matematika. Karakter tanggung jawab mencakup sikap bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, kedisiplinan dalam belajar, dan kepedulian terhadap proses pembelajaran. Dalam konteks matematika, siswa perlu mengembangkan karakter tanggung jawab agar dapat menghadapi tantangan matematika dengan tekun, melibatkan diri dalam proses pembelajaran, dan mengambil tanggung jawab atas keberhasilan belajar mereka.

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran perlu dilakukan guru yang tercakup dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evalusi pembelajaran (Rusmining, 2014). Pada tahap perencanaan, guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya memuat pendidikan karakter dalam tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, diadakan pembiasaan untuk siswa melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan karakter siswa. Pada tahap evaluasi, guru mempersiapkan alat yang tepat untuk menguji karakter siswa, misalnya melalui tugas-tugas individu maupun kelompok.

Seorang siswa memerlukan karakter tanggung jawab agar ia tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan permasalahan yang menuntut siswa untuk berpikir kritis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aini (2015) menunjukkan bahwa karakter tanggung jawab siswa berpengaruh positif terhadap kemampuan matematis siswa. Hal ini berarti bahwa ketika seseorang memiliki karakter tanggung jawab yang tinggi, maka kemampuan matematisnya juga akan meningkat.

Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan karakter tanggung jawab siswa adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang berpusat pada guru perlu diubah menjadi berpusat pada siswa. Oleh karena itu, diperlukan lingkungan belajar yang dapat membelajarkan siswa, mendorong siswa untuk belajar, dan memberikan kesempatan siswa untuk terlibat aktif mengkonstruksi pengetahuan serta membentuk karakter tanggung jawab dalam diri siswa. Menurut Jensen (2008) bahwa pembelajaran yang nyaman akan membantu memperlancar kerja otak dalam mengkoneksikan pengetahuan yang dimiliki dengan materi yang sedang dipelajari secara maksimal.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) telah mendapatkan pengakuan luas sebagai pendekatan yang efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan karakter tanggung jawab siswa. Model strategi pembelajaran PBL melibatkan siswa dalam proses penelitian yang mengharuskannya mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah (Rusmono, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun