Jika anda hidup dan di amanati sebagai Pemimpin atau pemangku kepentingan di sebuah wilayah yang begitu sangat kaya raya sumberdaya alamnya, baik itu Minyak buminya, Mineral seperti Logam entah itu emas, perak, nikel dan lain lain apakah anda akan menjamin wilayah anda akan makmur Rakyatnya?.
Jika anda mempunyai jutaan hektar Tanah yang menganggur dan tanah itu kosong subur dan apabila di tanami apa saja akan tumbuh subur tanaman yang ditanamnya entah itu buah buahan atau sayur mayur dan segala macamnya apa yang akan anda lakukan?.
Jika anda diberi rakyat yang juga tidak terlalu bodoh bahkan banyak yang SDM nya mampu bahkan ahli dalam bidang pertanian technologi dan pertambangan apakah yang akan anda lakukan pada rakyat anda? Apakah akan anda biarkan mereka begitu saja dan menyia nyiakan kepandaian dan skill mereka?.
Jika anda seorang yang Waras minimal anda Cerdas tentulah anda akan mengoptimalkan SDA anda untuk wolayah anda sendiri dan dikelola sendiri, Jika anda Waras atau minimal mempunyai sedikit hati nurani tentulah anda akan mempunyai pikiran yang cemerlang pastinya dan tidak akan mungkin membiarkan Rakyat anda dalam kesengsaraan sehingga mereka ada yang kelaparan bahkan tak mempunyai pekerjaan dan banyak problem yang lain
Ada sebuah cerita, di sebuah negeri yang Bernama Indonesia, yaitu tempat saya tinggal saya sebagai rakyatnya, Negara itu wilayah itu sangat kaya raya baik SDA nya dan SDM nya juga banyak yang mumpuni bahkan banyak yang bekerja sebagai tenaga ahli di luar negeri. Anda tahu pantainya dari barat sampai ketimur itu begitu memanjang dan sangat luas, anda tahu tanahnya sangat subur, bahkan negara saya itu sampai di nyanyikan andai saja tongkat dan batu saja ditanam ia akan jadi tanaman yang menghasilkan buah buahan.Â
Akan tetapi apakah anda tahu bahwasanya Negara itu justru sekarang ini sangat tidak pantas disebut negara, rakyatnya banyak yang kelaparan dan Miskin padahal sumber kekayaan alamnya begitu melimpah, Rakyatnya banyak yang pengangguran dan tak bekerja padahal banyak yang cemerlang otaknya dan lulusan sarjana.Â
Apa yang salah dengan negara itu, dimana Sumberdaya alam yang begitu melimpah ternyata tak bisa dikelolanya sendiri, bahkan dengan lahan yang begitu subur, beras saja bisa impor dari luar negeri, bukan hanya beras, bahkan Gula, dan Garam juga impor dari luar negeri. Kalo saja anda tahu bahwa dinegara saya itu tak kalah SDM nya dengan negara negara barat lainya, tapi merka justru diambil oleh negara negara luar dijadikan tenaga ahli, kenapa sebab mereka di kebiri di negeri sendiri, nasibnya tak pernah diperhatikan dan di perhitungkan, ilmunya tak pernah dihargai.
Kalo para elitnya ditanya kenapa Garam sampai Impor alasanya tak semua pantai bisa dibuat garam air lautnya, kalo ditanya kenapa beras impor masih ada juga alasanya, kalo ditanya kenapa gula impor padahal lahanya subur dan banyak petani tebu yang justru tak diberdayakan eh ada juga alasan lainya. Anda tahu berapa juta atau ratusan ribu lulusan sarjana di negeri saya Indonesia itu setiap tahunya?Â
Tetapi sayang nya banyak pengangguran dan justru ketika ditanya karena kurangnya lapangan pekerjaan, bayangkan dinegeri saya yang sangat luas wilayahnya itu sangat subur tanahna itu, sangat kaya Sumber Daya Alamnya itu justru melahirkan generasi generasi yang kehilangan arah karena sulitnya lapangan pekerjaan.
Saya meyakini bahwa pasti ada kesalahan entah dimana ataukah karena memang karena tidak adanya lagi kepedulian terhadap amanat yang di emban oleh para pemimpin dan pemangku kepentinganya ataukah memang mereka sedang menikmati pesta pora dan merasaknan kenikmatan kenikmatan sehingga lupa pada anak dan cucunya mendatang, ataukah justru mereka sibuk menumpuk kekayaan untuk persiapan generasinya dan keturunanya sendiri agar mereka kaya sendiri dan hidup mewah sendiri serta memguasai bumi dan negeri ini sendiri, saya benar benar tidak mampu memahami apa yang salah dan sedang terjadi di negeri saya tersebut.
Bagaimana dengan anda? Anda? Dan anda? Apakah anda paham dan tahu apa yang salah terhadap negeri saya tersebut? Â Ataukah memang sudah seharusnya seperti ini ataukah diperlukan pemain naturalisasi seperti sepakbola yang harus mengontrak pemain luar negeri buat memimpin negara saya ini, karena bukankah sama saja ketika kita melaksanakan pemilihan umum untuk memilih wakil wakil rakyatnya bahkan sampai presidenya kita beri tenggat waktu sampai 5 tahun dan mereka juga digaji dengan gaji yang lumayan beaar,