Mohon tunggu...
Agung Widiatmoko
Agung Widiatmoko Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Biasa

Menulislah selama bisa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Geothermal, antara Manfaat dan Risiko

3 Agustus 2024   17:30 Diperbarui: 3 Agustus 2024   17:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Geothermal? Geothermal adalah sumber energi yang berasal dari panas bumi, itu adalah penjelasan umumnya. Akhir akhir ini di berbagai wilayah di Indonesia Geothermal banyak sekali di perbincangkan. Geothermal juga digadang-gadang menjadi solusi sebagai sumber tenaga listrik, pengurangan emisi, pembangunan daerah dan lain lain. Sebenarnya Geothermal ini bukan barang baru melainkan sudah ada sekitar 100 tahun yang lalu. Beberapa negara juga telah banyak yang mengembangkan teknologi ini, sebagai pembangkit sumber energi listrik dan lain lain. Itulah manfaat yang kira-kira selalu disampaikan pada pembangunan teknologi Geothermal yang sudah dan akan di mulai di Indonesia ini. Lalu bagaimana dengan fakta dan realitanya? Apakah Geothermal tidak memiliki resiko dan dampak yang sangat besar?

Beberapa riset dari hasil teknologi Geothermal sangat beresiko. Alih alih untuk mengembangkan pembangunan daerah. Justru dengan dibangunnya teknologi Geothermal ini akan melahirkan berbagai masalah bagi lingkungan sekitar. Rusaknya sumber mata air, erosi, dan rawanya getaran dalam lempengan bumi. Sehingga  tidak sebanding jika teknologi Geothermal ini diadakan hanya untuk sebuah kepentingan atau dengan alasan untuk pengembangan pembangunan daerah. Sebab jika hal ini sampai menjadi project yang pada akhirnya di release. Maka analisis resiko itu akan menjadi sebuah fakta yang tak Terelakkan.  Hal yang terjadi lainya adalah, berkurangnya fungsi hutan akibat dari panas bumi yang dihasilkan oleh teknologi ini. Sehingga hutan tidak lagi berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Sementara sumber mata air warga setempat dan sekitarnya semakin tercemar.

Kita ambil contoh saja, air sumur dulu sangat jernih, bening bahkan bisa dimanfaatkan dan langsung diminum. Tetapi setelah banyaknya pabrik pabrik berdiri sumber mata air itu sebagian besar terkontaminasi. Akhirnya air sumur tidak lagi layak konsumsi di beberapa wilayah. Sehingga ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat.
Sebagai contoh Sampel penelitian warga
di Kecamatan Depok yakni berjumlah 46 orang yang telah mengisi kuisioner. Indikator dalam
penelitian ini ada tiga yakni: indikator dampak, indikator kualitas air, dan indikator sikap. Data
penelitian ini di analisis menggunakan metode deskriptif berupa persentase yang menunjukkan
persentase dari setiap indikator tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 23%
pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri batu alam dapat menimbulkan gangguan
kesehatan apabila dikonsumsi, 37% perubahan warna air sungai menjadi keruh akibat
tercemari oleh limbah industri batu alam, dan 58% masyarakat turut menjaga kebersihan.

Proyek panas bumi memicu kerentanan bencana alam seperti longsor. Dalam proses ini, air dipompa dengan tekanan tinggi untuk memecahkan reservoir batu panas di bawah tanah yang mirip dengan teknologi yang digunakan dalam rekahan hidrolik gas alam. Hal ini memicu pergeseran lempengan pada perut bumi di wilayah sekitarnya. Dengan kata lain, proses injeksi geothermal sangat rakus air sehingga memungkinkan perampas sumber mata iar warga sekitar.

Lantas apakah ada upaya upaya untuk mengurangi potensi kerusakan dan resiko? Sudah pasti ada upaya tersebut, tetapi apakah upaya tersebut maksimal? Saya rasa tidak. Lantas kenapa hal ini seolah dipaksakan oleh pemerintah kita? Tidak lain dan bukan adalah untuk pemenuhan kebutuhan listrik industri jadi kebermanfaatan yang di janjikan untuk sampai pada masyarakat itu hanya akan seperti buih dilautan, terhempas lalu hilang begitu saja. Maka seharusnya sebagai masyarakat atau warga yang wilayahnya sudah dan akan dibangun teknologi Geothermal ini sebisa dan semampunya melakukan penolakan. Ini bukan tentang hari ini tetapi untuk anak cucu dan generasi mendatang yang juga memerlukan keberlangsungan hidup.
Intinya adalah, project Geothermal ini bertujuan untuk menyokong kepentingan bisnis i berbagai lini dan sektor industri.

Biliksunyi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun