Setiap manusia memiliki harapan atas kehidupan yang lebih baik dari hari hari sebelumnya, hampir bisa dikatakan tidak ada orang yang mendambakan kehidupan yang lebih buruk dari hari hari sebelumnya. Semua berlomba lomba mencoba segala cara berusaha sebaik mungkin semaksimal mungkin agar kehidupannya bisa menjadi lebih baik. Tentu saja itu mencakup semuanya baik soal Cinta, masa depan, pekerjaan, pendidikan, perekonomian bahkan mungkin dalam kehidupan bernegara, kita semua menginginkan negara yang ideal menurut pandangan dan pendapat kita semua. Mudahnya lapangan pekerjaan, terciptanya rasa aman, tidak ada perampasan lahan, tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia seperti halnya yang tercantum dalam sila ke lima Pancasila.
Namun apa yang terjadi jika doa doa dan harapan harapan kita tak pernah tercapai, atau belum tercapai dan justru kita berada atau di kondisikan dalam posisi yang terbalik atas harapan harapan kita? Semisal dari yang awal kita berkecukupan dan berharap lebih baik justru kita diposisikan dalam kondisi kekurangan, atau kita yang tiba tiba normal bekerja di sebuah perusahaan secara mendadak perusahaan mengalami penurunan dan kita di putus hubungan kerja atau di PHK, apa yang akan kita lakukan dengan kondisi tersebut? Apakah kita akan frustasi, marah, dan meratapi kesedihan? Kemudian masalah cinta, kita sudah mempunyai sebuah rencana akan menikah dengan orang yang kita cintai tetapi ternyata akhirnya harus gagal di tengah tengah hubungan tersebut entah karena faktor keluarga yang tidak setuju, atau karena ada permasalahan hubungan entah kita yang tergoda oleh orang lain atau bahkan orang yang kita cintai berselingkuh atau mendua hati dengan orang lain, bagaimana kita akan menyikapi hal tersebut?
Setiap manusia pada dasarnya tidak diberikan kesiapan apapun baik untuk menanggung penderitaan ataupun kegagalan, dan juga mudah lalai ketika mendapatkan kebahagiaan ataupun keberhasilan. Kita ambil contoh semisal kita dalam sebuah pekerjaan akhirnya mendapatkan promosi dan ditingkatkan upah maupun jabatan kita dalam suatu perusahaan, maka sudah pasti kita akan merasakan senang dan kegembiraan yang  luar biasa, mungkin karena asyiknya kita akan lalai dan mentraktir semua rekan, kawan, saudara untuk makan makan, dan lain sebagainya, tentu saja ini baik, namun bila sedikit saja kita lalai ini akan membuat kita lupa diri, dengan naiknya jabatan kita bisa menjadi lebih sombong karena merasa lebih mempunyai kekuasaan dan sejenisnya, bersikap lebih arogan, dan berbagai hal yang belum pernah kita lakukan sebelumnya. Lalu dari contoh terkabulnya harapan dan doa kita tadi mana hal yang patut di syukuri jika kita menjadi arogan, sombong dan merasa berkuasa serta pada akhirnya membuat kita dibenci bahkan dimusuhi oleh saudara bahkan orang lain dan rekan kerja?
Kemudian kita bandingkan dengan situasi awal, dimana kita di posisikan berkebalikan dari harapan harapan kita yang berharap lebih baik justru mendapatkan kemalangan, putus cinta, di PHK dan banyak hal lainya, apakah kita akan merasa menderita? Mungkin iya dan kita mungkin akan lebih sering mengeluh setiap harinya, sambat, tidak terima, stres, emosi dan lain lain.
Sekarang pada posisi dimana kita dalam keadaan tersebut bukankah seharusnya kita lebih bersyukur, Kita bersyukur akhirnya kita tidak menjadi sombong dan bisa terus berdoa kepada sang maha atas harapan harapan kita yang belum dikabulkan, kita berdoa karena kita ditakdirkan putus hubungan dengan orang yang kita cintai karena mungkin selama ini kita tidak tahu karakter orang yang kita cintai ternyata suka berselingkuh atau tidak setia, atau kita mungkin harus bersyukur karena kita di PHK sebab bila tidak mungkin kita akan menjadi arogan bila perusahaan terus maju dan kita di promosikan jabatannya.
Selaras pada ngopi malam ini dengan seorang teman di sebuah warkop sederhana di kawasan yang berdekatan dengan UIN Malang, pada doa doa yang belum terkabulkan selayaknya kita patut bersyukur kata Mas Fey atau sapaan akrabnya, terkadang Tuhan sengaja menyelipkan sebuah misteri agar kita mampu menjadikanya pelajaran dan tidak mudah berputus asa, sebab kadang ketika doa kita di kabulkan mungkin justru kita tidak mampu menerima dan menjalankan sesuai dengan permintaan kita atas doa doa yang kita panjatkan.
#Biliksunyi
Malang 28 juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H