kau menangisi aku
dari dalam sebuah buku
manakala kesedihan terasa
tepat, di halaman ketiga
aku kembali mengenangmu
dalam sebuah catatan
manakala kehilangan ada
tepat, di halaman 65
kita tidak benar-benar tahu
siapa yang paling sedih
pada sebuah waktu
yang berselisih
sementara cemas terus ada
dari wajah-wajah masa lampau,
pada barangkali lain hari
dan kita tidak saling menemukan
kita dikekalkan
untuk tidak kekal
pada sejak mula dikisahkan
pada cinta yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!