Mohon tunggu...
agung july
agung july Mohon Tunggu... -

a reader.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Percakapan

19 Agustus 2014   19:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

demi segala yang baik di dunia ini
aku telah mencintaimu
dari segala rasa
pada bagian terkecil tubuhku
yang entah.

maka jawablah,
jawablah dengan apa
yang kau mampu kauucapkan.
dengan terbatabata seandainya.

“jadilah kau seorang yang terus hidup dan
memekar di dalam dada seorang candala ini,
bisakah?”

*
maka dengarlah,
seperti setiapkali aku memanggilmu
kau mungkin tidak tahu,
ada segelegak harap yang kuselip
di antara dengus napasku.

“sungguh, aku ingin bisa. dan waktu berjalan
selamban lambannya dan kita bisa semakin…”

tidakah ini
akan membuatmu makin terasa hidup
di antara kematian kematian yang lain?

menjelma apapun itu
yang memekarkan kebahagiaan
di dadamu.

sungguh aku ingin, aku semakin.

dan kita tidak akan pernah
menjadi penyebab air mata
jatuh di masing masing pipi kiri.

sebab, cinta, tidak pernah melukai
dan aku mencintaimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun