Pada awal Juni 2023, SpaceX menciptakan fenomena baru dengan meluncurkan pabrik luar angkasa pertama ke orbit menggunakan roket Falcon 9. Tujuan pabrik ini adalah menciptakan obat-obatan di lingkungan tanpa gravitasi. Meskipun bukan hal baru bagi SpaceX, pembuatan obat dan benda lain dalam mikrogravitasi telah menjadi fokus para ilmuwan di International Space Station (ISS) sejak tahun 2019. Salah satu prestasi terbesar yang berhasil mereka raih adalah menghasilkan obat kanker Keytruda dengan cara yang lebih stabil, memungkinkan penggunaan suntikan daripada infus IV.
Elon Musk dan timnya berharap bisa mereplikasi proses ini di pabrik luar angkasa pertama yang kini berada di orbit. Menurut laporan dari Big Think, pabrik ini dimiliki dan dioperasikan oleh Varda Space Industries. Setelah mengorbit selama sebulan, Varda berencana untuk kembali ke Bumi dengan mendarat aman di Department of Defense’s Utah Test and Training Range. Alasan di balik kepulangan mereka adalah untuk memberikan wawasan berharga tentang masa depan pembuatan barang di luar angkasa.
Keberhasilan Varda telah menarik minat perusahaan lain untuk mendirikan pabrik di luar angkasa. Mereka berlomba-lomba untuk menciptakan obat-obatan dan benda-benda lain di luar angkasa, seperti kabel serat optik. Selain obat-obatan, lingkungan luar angkasa juga terbukti efektif dalam menumbuhkan hal-hal lain, seperti ketika ISS berhasil menanam makanan pedas untuk mempelajari cara menghadapi gravitasi yang rendah di luar angkasa.
Dengan terobosan ini, dunia medis dan industri luar angkasa mengalami revolusi yang mengejutkan. Pabrik luar angkasa SpaceX membuka pintu menuju masa depan yang menjanjikan, di mana produksi obat-obatan di luar angkasa menjadi kenyataan yang menarik dan berpotensi mengubah dunia.(dikutip dari Sindonews.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H