Mohon tunggu...
Anggita Ayu Indari
Anggita Ayu Indari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tujuh belas tahun. Cinta mati dengan Teh hijau. Senang menulis. Terobsesi menjadi unyu. http://anggitaindari.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati

5 Februari 2014   20:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:07 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

gelegar petir mulai tersayup-sayup
dalam rintihan air hujan
tik...tik..tik..
jarang-jarang terdengar tetesan air
sebab hujan mulai berhenti
namun gundah-gulana trus menari
menyambut malam yang sepi

jarum jam terus berdetak
mengiringi parade kesunyiaan
tik...tok...tik....tok
malam ini pun penuh sesak
akan detak yang tak mati
walau ratusan kali diingkari

suara langkah kaki merayap
dalam tembok kayu dan terpal
terdengar suara mengetuk
tok...tok..tok..
di luar ada yang memanggil
dan terus begitu
walau tak ada yang menyahut

hari-hari terus bergulir
berlari dengan stabil
tinggal si manusia, merangkak miris
tak sanggup lagi
satu...dua...tiga...
hingga terlelap dalam sunyi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun