dalam senja. sesudah adzan.
hingar-bingar megalahkan hujan
"kau bilang malam melenggang sepi" ucapmu
aku hanya terdiam menatap wajahmu
dalam senja. siluet bukit terpatri
kutanya, "mengapa kau senang berkarib dengan sepi?"
kau hanya terdiam, mebuka mulut sesekali
"karena dalam sepi tersimpan rindu yang tak kembali"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!