Mohon tunggu...
Agustino Dua Putra
Agustino Dua Putra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seminaris Mertoyudan

Keep Smile

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjuangan Menentukan Keberhasilan

11 Mei 2022   08:07 Diperbarui: 11 Mei 2022   09:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang pemuda yang merantau jauh dari kelahirannya, ia pergi ke Batam Kepulauan Riau. Tujuannya sudah jelas, yakni untuk mengubah ekonomi keluarganya. 

Dia adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara, dapat dikatakan sebenarnya bukan dialah yang harus mencari dan mengubah ekonomi keluarganya. Namun, ia tidak mau bergantung pada orangtua dan abang serta kakaknya. 

Kemandirian dalam hidup sudah diajarkan oleh orangtuanya sejak kecil, sehingga tidak sulit baginya untuk hidup sendiri di perantauan. Setelah kedatangannya, ia memulai semuanya dari nol. Ia mencari pekerjaan ke sana-ke sini, tetapi tidak semudah yang dia pikirkan. 

Akhirnya, ia mendapat pekerjaan yang dapat dikatakan sangat buruk. Ia bekerja sebagai penggali tanah untuk memasang kabel, pekerjaan yang bagi kita sekarang sangat tidak baik. Namun, ia tidak malu dan terus bekerja tanpa kenal lelah. Suatu saat, dia ingin pekerjaan yang lain dan mungkin lebih baik. 

Setelah berusaha mencari dan terus mencari, ia mendapatkan pekerjaan baru yaitu menjadi tukang parkir di pelabuhan. Keadaan ekonominya mulai membaik dan semakin membaik, setelah itu dia berpindah lagi ke sebuah PT dan di situ ia mendapatkan sebuah wanita dan kini menjadi istrinya dan ibu dari saya. Ia orang yang saya deskripsikan adalah ayah saya yang sangat luar biasa. 

Akhirnya, ia berkerja di sebuah PT selama 3 tahunan. Lalu, dia mulai bekerja menjadi tukang ojek pangkalan dan mendapat banyak uang dari pekerjaan itu. Tetapi, duit yang ia dapatkan dipakai untuk hal yang tidak baik atau berjudi. Akan tetapi, setelah anaknya sakit parah ia meninggalkan semuanya itu dan berubah menjadi ayah yang sangat tangguh. 

Segala pertobatannya, membuat keadaan ekonominya semakin membaik. Ia sekarah telah memiliki perusahaan yang dikatakan tidak besar atau biasa saja. Ia juga telah berhasil membuat sebuah kapal tongkang, dengan pekerja-pekerjanya.  Jadi, semua cerita ini adalah pengalaman nyata ayah saya yang merantau dan rela bekerja apapun demi keluarganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun