Mohon tunggu...
Agustin
Agustin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis konten terkini dan memiliki ketertarikan pada self-development dan Healthy-Life

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Membuat "Not-To-Do List" Dapat Membantu Meraih Lebih Banyak Prestasi?

4 Mei 2023   11:00 Diperbarui: 4 Mei 2023   11:05 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Photo by Svitlana on Unsplash

Membuat To-Do List atau daftar tugas sangat berguna untuk mengatur fokus kita pada apa yang akan kita lakukan dan juga memberikan banyak manfaat psikologis. Namun untuk memaksimalkan kita mencapai tujuan kita, kita juga perlu Not-To-Do List atau daftar sesuatu yang tidak untuk dilakukan sebagai penyeimbang. Di artikel ini, kita akan mengetahui manfaat dari menulis Not-To-Do List  dan bagaimana itu bisa menjadi pelengkap To-Do List kita.

Berikut manfaat dari Not-To-Do List :

  • Menghindari Gangguan

Sebuah Not-To-Do List bisa membuat anda menghindari gangguan yang menghambat kemajuan anda dalam mencapai tujuan. Seperti seseorang yang ingin menyelesaikan sesuatu pekerjaan, menuliskan tugas yang harus dikerjakan saja tidak cukup, anda juga perlu menulis "Jangan scroll media sosial sampai pekerjaan selesai" atau "Jangan menonton Netflix sebelum pekerjaan A selesai".

  • Meningkatkan Efisiensi

Not-To-Do List dapat meningkatkan efisiensi anda dengan membantu anda fokus pada tugas yang paling penting saat ini. Dengan membatasi beberapa aktivitas dapat membuka peluang untuk sepenuhnya fokus pada area yang paling penting.

Ketika Anda mengurangi satu perilaku, anda menambahkan pada perilaku yang lain. Dengan menghindari beberapa aktivitas tertentu, anda menciptakan ruang kosong yang perlu diisi dengan cara atau bentuk tertentu. Ini membantu anda sepenuhnya fokus pada tugas yang sedang dihadapi dan meningkatkan produktivitas Anda.

Mungkin beberapa orang berpendapat bahwa sesuatu yang dibatasi itu akan buruk dan memiliki kebebasan total adalah cara yang baik. Namun, ada sisi negatif yang muncul karena terlalu banyak kebebasan untuk memilih. Misalnya ketika kita memiliki suatu tugas dengan tenggat waktu beberapa minggu kemudian untuk diserahkan, yang dimana kita akan memiliki kebebasan waktu untuk menunda mengerjakannya dan seringkali kita akan mengerjakan hal lain yang kurang bermanfaat.

Mengapa terlalu banyak kebebasan memilih itu buruk

  • Kelumpuhan Analisis

Terlalu banyak kebebasan memilih dapat menyebabkan kelumpuhan analisis, oleh kemungkinan yang tak terbatas. Seperti seorang pekerja lepas atau freelancer yang dapat bekerja kapanpun dan dimanapun dan memiliki banyak kebebasan.

  • Rasa Bersalah dan Stres

Dengan kebebasan total, mungkin akhirnya kita jadi tidak melakukan apa-apa atau memilih opsi termudah. Ini menyebabkan perasaan bersalah dan stres, karena anda terus memikirkan apa yang seharusnya dilakukan.

Membuat Not-To-Do List dapat menjadi cara efektif untuk menghindari gangguan, meningkatkan efisiensi, juga produktivitas. Hal ini juga dapat membantu anda memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan fokus pada tugas yang di prioritaskan saat ini. Jadi, ketika membuat To-Do List berikutnya, pertimbangkan untuk membuat Not-To-Do List juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun