Surabaya, 10 Desember 2021, Muhammad Agus Syaifuddin . adalah salah satu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Fakultas Teknik Mesin melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dsn. Bringin bendo RT06 RW6 Taman, Sidoarjo dengan dibimbing oleh dosennya Royyan Firdaus.,ST. MT
Di masa pandemi Covid -19 Era New Normal ini kebijakan dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mahasiswa tetap melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) namun wajib dilakukan di tempat tinggal masing - masing mahasiswa, hal ini dengan tujuan agar mahasiswa tetap dapat melaksanana kegiatan KKN dengan mengurangi risiko terjadinya penularan Covid-19 dan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk melakukan pengabdian diwilayahnya masing-masing.
Dalam kegiatan KKN ini Agus melakukan kegiatan antara lain:
Melakukan edukasi dengan menggunakan media Pembelajaran Soal agar anak-anak mengerti tentang bahayanya covid19 dan untuk menambah wawasan tambahan belajar anak-anak tentang pelajaran SD di pandemi ini.
Dengan semakin sadarnya anak-anak akan potensi mereka sebagai pembawa atau penyebar virus covid 19 maka diharapkan dapat mengurangi kecepatan penyebaran covid 19 di Indonesia. Khususnya di lingkungan dimana anak-anak itu tinggal. Dalam memutus penyebaran virus covid 19 dibutuhkan kerjasama dari semua pihak dalam segala usia.
Dari latar belakang tersebut maka Mahasiswa KKN Untag Surabaya berinisiatif membuat program kerja KKN dengan mengambil topik Edukasi TTS tentang Covid 19 kepada siswa SD/MI di RT 06 RW06 Dusun bringin bendo, Sidoarjo. Edukasi ini bersifat sukarela dan tidak ada paksaan bagi anak-anak SD/MI di sekitar untuk mengikuti. Sehingga diaharapkan anak-anak yang mau mengikuti kegiatan ini benar-benar berminat mengetahui tentang Covid 19 dan pembelajaran soal.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mendapat tanggapan dari masyarakat setempat dan mendapat dukungan yang antusias dari warga, sebagaimana yang dikatakan oleh ketua RW nya Bapak mulyono (55TH) bahwa kegiatan KKN mahasiswa UNTAG Surabaya ini sangat bermanfaat bagi warganya di karenakan sangat membantu orang tua dalam bimbingan belajar. Beberapa orang tua merasa pembelajaran secara daring tidak maksimal,. “Menurutnya kondisi seperti ini akan berlangsung sampai Indonesia dinyatakan bersih dari COVID-19,”tandasnya. Menurut salah satu warga RT06 RW06 Dsn Dodokan, Bapak parkhan (52TH) menyebutkan,”Sekolah formal belum beroperasi, tentunya belajar secara daring akan masih di lakukan oleh pihak sekolah, ia optimis COVID-19 akan segera mereda di tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H