Banyak Rumor yang beredar di atas sebenarnya tidak sepenuhnya salah karena begadang dan berat badan saling berkaitan. Namun faktanya, WebMD menjelaskan bahwa begadang tidak bisa menurunkan berat badan dan malah akan membuat berat badan semakin naik. Anda yang terbiasa begadang akan merasa lebih lelah di siang hari sehingga membuat tubuh malas melakukan aktivitas fisik tertentu termasuk olahraga. Tidak hanya itu saja, begadang juga membuat perut mudah lapar sehingga konsumsi makanan ringan di malam hari tidak bisa dihindarkan. Hal ini dipengaruhi oleh adanya neurotransmiter yang berguna sebagai jembatan komunikasi antar neuron. Kurangnya tidur kemudian akan mengganggu kinerja dari neurotransmiter sehingga meningkatkan nafsu makan. WebMD juga menambahkan bahwa waktu tidur yang cukup selama 7 hingga 9 jam sangat diperlukan untuk membantu tubuh menyerap nutrisi, termasuk untuk otak.begadang mungkin sudah tidak asing bagi manusia, pada umumnya sangat banyak sekali orang sangat menyukai begadang ini karena berbagai alasan, begadang memang punya alasan tersendiri mengapa banyak diminati entah karena sedang sibuk melakukan sebuah pekerjaan dan lainnya. Harus kamu tau begadang mempunyai banyak sekali kerugian loh untuk tubuh. Menurut Mahendra di dalam buku Tubuh Anda Cerminan Kesehatan Anda (2010, h.74) “Begadang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dan disebabkan oleh rusaknya sistem imun, tubuh juga perlu beristirahat. Apabila tidak beristirahat, organ-organ tidak dapat melakukan fungsinya dengan optimal. Hal ini akan menimbulkan masalah atau penyakit yang dapat menyerang tubuh.” Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya begadang bukan lah kebiasaan yang bagus jika dipaksakan untuk dilakukan jika tubuh sedang kelelahan.
Sedangkan dampak begadang menurut Handoyo dalam buku Aplikasi Olah Nafas (2005, h.30) “Begadang memang dapat menguras tenaga yang dapat membuat tubuh menjadi lemah. Saat lelah tubuh akan lebih terasa lebih mudah cepat pegal dan tubuh ingin cepat cepat beristirahat kembali. Maka dari itu rasa lelah inilah yang akan membuat sulit berkonsentrasi.” Dengan kata lain tidak hanya menyerang fisik begadang yang dipaksakan akan menyerang secara psikis. Begadang adalah suatu kebiasaan yang sudah ada sejak dulu. Begadang sendiri mempunyai arti suatu kebiasaan terjaga sampai larut malam.
Menurut seorang dokter, Devika (2016) seseorang bisa disebut begadang ketika dalam sehari tidur kurang dari 8 jam. Adapun menurut pernyataan The Sleep Ambassador Nancy H. Rothstein, jam tidur untuk setiap orang berbeda tetapi yang umum untuk orang dewasa adalah 7 sampai 9 jam tidur. Kebanyakan seseorang mulai melakukan begadang karena mengerjakan suatu pekerjaan pada saat malam hari. Selain itu, jika dilakukan secara terus-menerus begadang mempunyai dampak buruk bagi tubuh. Begadang juga dapat mengganggu siklus kerja tubuh, ketika siklus tubuh ini terganggu, tubuh akan mengalami gangguan pada tidur, lelah, dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Bahkan dalam kasus yang lebih buruk jika begadang dan ditambah dengan pola hidup yang buruk lainnya seperti kurang olahraga dan asupan makanan yang buruk, begadang dapat menimbulkan darah tinggi.
Darah tinggi atau hipertensi sendiri dapat menjadi pemicu penyakit kronis seperti diabestes, stroke dan macam –macam penyakit jantung. Jika sudah menjadi kebiasaan begadang bisa berbahaya bagi kesehatan psikis dan tubuh. Jika ditambah dengan pola hidup yang buruk seperti asupan makanan yang buruk dan tidak melakukan olahraga, begadang dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes tingkat 2, kanker dan penyakit jantung. Karena pada dasarnya manusia diharuskan tidur saat malam dan bangun saat pagi.
Saat malam tubuh memang diharuskan beristirahat dan beraktifitas saat pagi atau siang hari datang karena saat tidur tubuh mereproduksi sistem kekebalan tubuh dengan cepat, seperti penjelasan Hyman Mark dalam buku Ultra Metabolisme (2006, h.74) pada saat tidur, manusia berada dalam mode penyembuhan dan perbaikan, mode penyimpanan dan pertumbuhan. Bisa disimpulkan saat tidur adalah saat tubuh memperbaiki dirinya sendiri. Efek kurang tidur lainnya yaitu diabetes. Kurang tidur ternyata dapat menyebabkan tubuh Anda melepaskan sedikit insulin setelah makan. Insulin adalah hormon yang membantu mengurangi kadar gula di dalam darah. Oleh karena itu, adanya gangguan produksi insulin tersebut dapat menyebabkan Anda menderita penyakit gula darah tinggi bahkan hingga diabetes melitus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H