Mohon tunggu...
Agrienta Bellanov
Agrienta Bellanov Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Teknik Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Support UMKM Desa Gembleb bersama UKDC

25 Mei 2023   11:53 Diperbarui: 25 Mei 2023   12:08 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini banyak sekali kalangan ibu-ibu rumah tangga yang mengisi waktu luangnya dengan bergelut dibidang home industri. Home Industri yang berkembang saat ini diketahui sudah merambah ke berbagai sektor, seperti industri makanan, industri kerajinan, dll. Seperti ibu-ibu di Desa Gumbleb, Kabupaten Pogalan, Kabupaten Trenggalek yang tergabung dalam kelompok UMKM bidang kuliner ini, ibu-ibu ini selalu bekerja keras dan kompak menyiapkan berbagai olahan kuliner untuk dijual di Desa Gumbleb.

Namun ternyata bisnis UMKM Gembleb tidak selalu berjalan mulus, seperti yang terjadi saat munculnya virus pandemi Covid pada tahun 2020-2021. UMKM Gembleb mengalami beberapa dampak seperti berkurangnya pesanan dan penjualan kue pasar. Banyak juga unit bisnis lain yang terkena dampak yang sama bahkan terancam tutup total karena kerugian yang sangat besar.

Untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat, khususnya UMKM Gembleb, kepala desa bersama seluruh perangkat desa bersama-sama memanfaatkan dana hibah pemerintah untuk membenahi dan mengelola desa. Oleh karena itu, di belakang kawasan lapangan Desa Gembleb, terciptalah Wisata Condro Geni, dengan banyaknya kios-kios yang bisa menjadi kegiatan penjualan bagi usaha kecil dan menengah setempat. Ada juga hiburan malam, permainan anak-anak, dll. Tampilan Condro Geni adalah sebagai berikut.

Namun, karena UMKM sempat lumpuh selama kurang lebih 2 tahun, hal ini mengurangi semangat dan motivasi para ibu-ibu untuk kembali berproduksi. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar terbentuknya kelompok pengabdian masyarakat UKDC yang bertugas untuk menghidupkan semangant kembali Ibu-Ibu UMKM Desa Gembleb.

Selain itu, tim pengabdi juga melakukan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk memperluas penjualannya ke pasar online seperti Facebook, Whatsapp, Blojek (aplikasi makanan online di Trenggalek), facebook, Instagram dan lain-lain. Tujuannya untuk meningkatkan order dan juga omzet pendapatan. Tim pengabdian juga membantu menata kios agar lebih menarik konsumen dan memperbaharui peralatan yang digunakan di kios karena peralatan sudah lama tidak digunakan.

Salah satu produk yang dihasilkan adalah O-Peyek. O-Peyek merupakan peyek yang terdiri dari 2 varian rasa, yakni varian kacang, dan teri. Dalam sehari saja O-Peyek dapat menghasilkan 3-5 kg peyek. Sebelumnya O-Peyek ini dijual dengan cara dititipkan ke beberapa warung kelontong dan tukang sayur, namun tidak sedikit juga pembeli yang mendatangi langsung lokasi pembuatan peyek untuk melakukan pembelian. 

Namun kelemahan dari produk ini adalah tidak awet atau tidak tahan lama, sehingga tim pengabdian perlu memberikan sosialisasi terkait dengan pembuatan peyek yang lebih enak dan awet, berikut beberapa gambar pembuatan peyek bersama dengan ibu-ibu UMKM. Tidak hanya itu tim pengabdian juga membuatkan desain label kemasan yang baru agar lebih menarik perhatian.

Data Pribadi
Data Pribadi

Desain Data Pribadi
Desain Data Pribadi
Kelompok UMKM O-Peyek (Data Pribadi)
Kelompok UMKM O-Peyek (Data Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun